Menyikapi Sejarah Prasasti Karang Berahi: Jejak Kejayaan Masa Lalu di Tanah Jambi!

BACA JUGA:Cikal Bakal TNI Ketika Pejuang Bersenjata Jadi Garda Depan Republik

Konteks Sejarah

Masa ketika Kerajaan Sriwijaya sedang mencapai puncak kejayaannya sebagai pusat perdagangan dan agama Buddha di Asia Tenggara.

Namun, banyak sejarawan yang juga mengaitkan prasasti ini dengan masa awal berkembangnya Kerajaan Melayu.

Yang merupakan entitas politik yang pernah disebut oleh I-Tsing, seorang biksu Tiongkok yang mengunjungi wilayah Nusantara pada abad ke-7.

Kerajaan Melayu kemudian menjadi bagian dari kekuasaan Sriwijaya, dan dalam beberapa sumber Tiongkok, disebutkan sebagai daerah penting yang mengontrol jalur perdagangan di pedalaman Sumatera.

BACA JUGA:Fakta Mengejutkan Sejarah Pribumi Tersembunyi dalam Setiap Halaman Bumi Manusia

Dengan demikian, Prasasti Karang Berahi tidak hanya menjadi penanda keberadaan kerajaan lokal.

Tetapi juga menjadi bukti penting integrasi daerah pedalaman ke dalam jaringan kekuasaan maritim Sriwijaya yang berpusat di Palembang.

Nilai Arkeologis dan Budaya

Keberadaan prasasti ini sangat penting bagi dunia arkeologi dan sejarah Indonesia.

Tidak hanya membantu memperjelas batas-batas kekuasaan politik pada masa lampau, tetapi juga memberikan wawasan mengenai sistem kepercayaan, hukum, dan kehidupan masyarakat saat itu.

BACA JUGA:Perjanjian Giyanti - Petanda Pecahnya Kerajaan Mataram Islam Akibat Perang Saudara?

Kini, Prasasti Karang Berahi menjadi salah satu benda cagar budaya yang dilindungi dan menjadi bagian dari identitas sejarah Provinsi Jambi.

Upaya pelestarian dilakukan oleh pemerintah daerah maupun pusat, termasuk dengan mendirikan situs perlindungan dan memperkenalkannya dalam kegiatan edukatif dan pariwisata sejarah.

Sumber: