Pemkot PGA

Fakta Mengejutkan Sejarah Pribumi Tersembunyi dalam Setiap Halaman Bumi Manusia

Fakta Mengejutkan Sejarah Pribumi Tersembunyi dalam Setiap Halaman Bumi Manusia

--

PAGARALAMPOS.COM - Pada suatu masa, tanah ini pernah menjadi saksi bisu pergulatan dua dunia yang datang dan yang diduduki. 

Di antara rel-rel kereta yang dibangun dengan keringat orang-orang tak bernama, dan gedung-gedung kolonial yang masih tegak berdiri di pusat kota, sejarah pribumi mengendap bukan lenyap, tapi kerap terlupakan.

Pramoedya Ananta Toer menyebutnya dengan lantang Bumi Manusia

Sebuah novel, ya. 

BACA JUGA:Menguak Sejarah Candi Bojongmenje: Jejak Peradaban Kuno di Tanah Sunda!

Tapi lebih dari itu, ia adalah cermin memantulkan realitas yang lama diselubungi kabut sejarah versi penguasa

Di tangan Pram, cerita Minke dan Nyai Ontosoroh bukan sekadar fiksi

Ia adalah kisah tentang manusia pribumi yang menolak menjadi bayang-bayang di tanahnya sendiri.

Namun, apakah kita hari ini benar-benar memahami arti menjadi "pribumi"? Kata itu dulu disematkan secara sembarangan—bahkan kadang merendahkan, Pribumi bukan sekadar orang yang lahir di sini. Ia adalah identitas, warisan, dan luka yang diwariskan dari generasi ke generasi.

BACA JUGA:Misteri Tunggul Ametung: Legenda dan Sejarah yang Menyimpan Banyak Pertanyaan!

Zaman kolonial menciptakan dikotomi inlander dan totok. 

Yang satu dianggap rendah, yang satu diagungkan karena warna kulitnya. 

Sistem pendidikan, hukum, hingga hak kepemilikan, semuanya ditakar dari garis keturunan dan akses terhadap bahasa Belanda.

Dan dalam dunia yang timpang itu, lahirlah sekelompok kecil pribumi yang belajar membaca dan berpikir kritis—sering kali dianggap berbahaya oleh penguasa, karena mereka mulai bertanya: "Mengapa kita dijajah di negeri sendiri?"

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: