Candi Gunung Wukir: Jejak Awal Peradaban Mataram Kuno dan Prasasti Canggal sebagai Bukti Sejarah Hindu!
Candi Gunung Wukir: Jejak Awal Peradaban Mataram Kuno dan Prasasti Canggal sebagai Bukti Sejarah Hindu!-net:foto-
BACA JUGA:Prasasti, Sungai, dan Kekuasaan Ini Bukti Tarumanagara Hidup di Sepanjang Citarum
Dalam teksnya, disebutkan bahwa Sanjaya adalah raja yang gagah perkasa dan bijaksana, yang memerintah dari sebuah kerajaan bernama Mataram.
Dari sini, para sejarawan menyimpulkan bahwa Prasasti Canggal adalah bukti awal keberadaan Kerajaan Mataram Kuno, dan Candi Gunung Wukir merupakan salah satu tempat suci utama pada masa pemerintahan Sanjaya.
Arsitektur dan Fungsi Keagamaan
Candi Gunung Wukir dibangun sebagai tempat pemujaan agama Hindu, khususnya untuk Dewa Siwa.
Hal ini terlihat dari adanya arca lingga dan yoni di dalam candi. Lingga melambangkan Dewa Siwa sebagai kekuatan pencipta, sementara yoni melambangkan kekuatan perempuan, yakni Dewi Parwati.
BACA JUGA:Keajaiban Masjid Raya Baiturrahman. Tetap Megah dan Berdiri Kokoh Diterjang Keganasan Tsunami Aceh
Kedua simbol ini biasa ditemukan dalam candi-candi Hindu di Indonesia, menandakan kesatuan energi maskulin dan feminin dalam alam semesta.
Struktur candinya sendiri mencerminkan gaya arsitektur klasik Jawa Tengah. Meski tidak besar, bangunan candi ini memiliki pola denah bujur sangkar dengan bagian kaki, tubuh, dan atap yang menyatu secara harmonis.
Batu andesit digunakan sebagai bahan utama, dengan ukiran-ukiran sederhana yang memperlihatkan gaya awal pembangunan candi Hindu di tanah Jawa.
Peran Strategis dalam Sejarah
Posisi geografis Candi Gunung Wukir juga dinilai strategis pada masanya.
BACA JUGA:Berani? Ini Kisah Menyeramkan di Bioskop Angker Yogyakarta yang Bikin Merinding!
Terletak di perbukitan dengan pandangan yang luas, candi ini diyakini tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai titik pengamatan dan perlindungan wilayah sekitar.
Sebagai salah satu candi tertua di Jawa Tengah, keberadaan Gunung Wukir menunjukkan bahwa daerah Magelang telah menjadi pusat aktivitas politik dan spiritual jauh sebelum Borobudur dibangun.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
