Sejarah Candi Klero: Situs Hindu yang Menyimpan Warisan Budaya Jawa Tengah!

BACA JUGA:Fakta atau Mitos? Jejak Misteri dan Keindahan Arsitektur Kolonial di Pabrik Gula Tua

Di dalam bilik utama candi, terdapat yoni simbol kesuburan dan lambang sakral dalam kepercayaan Hindu.

Meski lingga yang biasanya berpasangan dengan yoni telah hilang, keberadaan yoni tersebut memperkuat identifikasi Candi Klero sebagai situs Hindu.

Fungsi Keagamaan dan Konteks Sejarah

Candi Klero diyakini dahulu berfungsi sebagai tempat pemujaan atau peribadatan umat Hindu, terutama aliran Siwaisme.

Keberadaan yoni di dalam bilik candi menandakan bahwa bangunan ini digunakan untuk pemujaan terhadap Dewa Siwa, dewa penghancur dan pelebur dalam trinitas Hindu (Trimurti).

Ini sejalan dengan banyak candi sezaman lainnya di Jawa Tengah yang memiliki ciri serupa.

BACA JUGA:Tak Sekedar Indah, Ternyata Ini Legenda dan Warisan Sejarah Bukit Serelo Ikon Alam Sumatera Selatan

Secara historis, Candi Klero kemungkinan besar dibangun pada masa pemerintahan dinasti Sanjaya yang memerintah bagian tengah Pulau Jawa.

Keberadaan Candi Klero di wilayah ini menandakan adanya persebaran kekuasaan dan pengaruh budaya Hindu hingga ke wilayah pedesaan yang jauh dari pusat kerajaan.

Pelestarian dan Tantangan

Sayangnya, keberadaan Candi Klero belum mendapatkan perhatian sebesar situs-situs candi lainnya.

Minimnya informasi dan promosi membuat candi ini kurang dikenal oleh masyarakat luas, padahal situs ini menyimpan potensi besar sebagai objek wisata edukatif dan sejarah.

BACA JUGA:Ternyata Begini Kisah Bukit Soeharto! Menelusuri Sejarah Alam dan Pembangunan di Kalimantan Timur

Pemerintah daerah, bersama BPCB Jawa Tengah, telah melakukan beberapa langkah pelestarian, termasuk pemugaran dan penataan lingkungan sekitar candi agar lebih layak dikunjungi.

Sumber: