Antara Adat dan Zaman: Alasan Suku Baduy Tetap Bertahan Tanpa Teknologi Modern
Menjaga Tradisi: Alasan Suku Baduy Menolak Pengaruh Teknologi Modern-Foto: net -
PAGARALAMPOS.COM - Di tengah derasnya arus globalisasi, masyarakat adat Suku Baduy yang bermukim di kawasan Pegunungan Kendeng, Banten, tetap konsisten menjaga gaya hidup tradisional yang diwariskan turun-temurun.
Mereka memilih untuk menjauh dari kemajuan teknologi demi mempertahankan harmoni antara manusia, alam, dan spiritualitas.
Dua Komunitas, Satu Nilai Budaya
Suku Baduy terbagi ke dalam dua kelompok utama, yakni Baduy Dalam dan Baduy Luar. Baduy Dalam dikenal sangat disiplin dalam menjaga adat.
Mereka tidak menggunakan listrik, kendaraan bermotor, maupun perangkat elektronik. Kehidupan dijalani dengan sederhana dan penuh keselarasan dengan alam.
BACA JUGA:Sejarah Yunani Kuno: Mengapa Wanita Sparta Diperbolehkan Menikahi Dua Pria? Inilah Penjelasannya!
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Bukit Jokowi: Dari Lahan Terlantar Menjadi Simbol Harapan!
Sementara itu, Baduy Luar lebih terbuka terhadap pengaruh luar dan beberapa unsur modernitas, meski tetap menjunjung tinggi nilai budaya dan adat istiadat. Mereka berperan penting sebagai jembatan antara Baduy Dalam dan masyarakat luar.
Filosofi Hidup: Selaras dengan Alam
Bagi Suku Baduy, kebahagiaan tidak diukur dari kemajuan teknologi atau kemewahan material.
Mereka lebih mengutamakan nilai kebersamaan, kearifan lokal, dan keterikatan spiritual dengan alam. Konsep hidup ini tercermin dalam aktivitas sehari-hari seperti bertani, membangun rumah, hingga tata cara berinteraksi sosial.
Tantangan dari Perubahan Zaman
Pesatnya pembangunan di wilayah sekitar menimbulkan tekanan bagi keberlangsungan hidup masyarakat Baduy.
BACA JUGA:Terungkap Kisah Heroik Pattimura yang Disembunyikan Buku Sejarah
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
