Kejatuhan Majapahit: Menelusuri Jejak Hayam Wuruk dan Gajah Mada Pasca Keemasan

PAGARALAMPOS.COM - Kerajaan Majapahit, yang pernah mencapai puncak kejayaan di seluruh Nusantara, juga memperoleh pengakuan internasional, salah satunya melalui penetapan naskah Negarakertagama sebagai situs warisan dunia oleh UNESCO.

Naskah ini menjadi sumber utama yang menggambarkan kejayaan Majapahit pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk, yang bersinergi erat dengan Mahapatih Gajah Mada.

Selama pemerintahan mereka, Majapahit berhasil memperluas pengaruhnya ke berbagai wilayah Asia Tenggara, menjadikan kerajaan ini sebagai salah satu kekuatan besar di masa itu.

Namun, hubungan antara Hayam Wuruk dan Gajah Mada mulai terguncang setelah insiden tragis Perang Bubat.

BACA JUGA:Sejarah Air Terjun Tibumana: Misteri, Keindahan, dan Nilai Budaya di Balik Pesonanya

BACA JUGA:Sejarah Suku Yali: Jejak Peradaban Tersembunyi di Pegunungan Papua!

Konflik ini dipicu oleh penolakan Hayam Wuruk untuk menikahi putri dari Kerajaan Sunda, yang memicu perpecahan yang semakin mengancam stabilitas Majapahit.

Pasca peristiwa tersebut, Gajah Mada mundur dari jabatannya dan tak lama setelah itu meninggal dunia. Kehilangan figur kepemimpinan yang kuat membuat Majapahit kesulitan mencari pengganti yang mampu menjaga kestabilan kerajaan.

Keadaan semakin memburuk setelah Raja Hayam Wuruk meninggal pada 1389, memicu perebutan kekuasaan yang akhirnya berujung pada Perang Paregreg pada 1401.

Meskipun sempat ada upaya perdamaian pada 1404, ketegangan tersebut terus berlanjut, mempercepat keruntuhan Majapahit.

BACA JUGA:Sejarah Air Terjun Aling-Aling: Keindahan Tersembunyi di Bali Utara!

BACA JUGA:Sejarah Air Terjun Dua Suguhan Menawan: Kisah Alam, Budaya, dan Perjuangan yang Terlupakan!

Dengan banyaknya pergantian raja, Bra Wijaya akhirnya menjadi penguasa terakhir Majapahit.

Namun, pada masa pemerintahannya, Majapahit mulai terdesak oleh kekuatan baru seperti Kesultanan Demak yang mulai berkembang pesat.

Sumber: