Sukhoi dan Kutukan Gunung Salak, Sebuah Tragedi dalam Kabut
Sukhoi dan Kutukan Gunung Salak, Sebuah Tragedi dalam Kabut-foto:net-net
Antara Nyata dan Tak Kasatmata
BACA JUGA:Sisi Gelap Sejarah Indonesia, Pengakuan Pemerintah atas Tragedi 1965
BACA JUGA:Sejarah Misteri Ranu Kumbolo: Pesona dan Cerita di Balik Danau Mistis Semeru!
Bagi masyarakat sekitar Gunung Salak bukan sekadar bentang alam. Ia adalah tempat suci tempat belajar tentang kehidupan dan tempat di mana batas antara dunia nyata dan tak kasatmata terasa begitu tipis. Masyarakat adat seperti komunitas Sunda Wiwitan masih menjadikan Gunung ini sebagai pusat peribadatan dan perlindungan nilai-nilai leluhur.
Meski dunia modern telah masuk jauh ke pelosok aura Gunung Salak tetap memikat. Ia tidak pernah kehilangan pamornya sebagai gunung penuh teka-teki.
Menyimpan Lebih dari Sekadar Keindahan
Gunung Salak bukan hanya soal pendakian atau pemandangan alam. Ia adalah perpaduan antara sejarah, spiritualitas, misteri dan kehidupan liar. Kisah-kisah yang menyelubunginya membuatnya lebih dari sekadar gunung ia adalah “penjaga” dari sesuatu yang lebih besar sesuatu yang belum tentu bisa dilihat, tapi bisa dirasakan.
BACA JUGA:Dari Tantu Panggelaran ke Letusan Terakhir, Sejarah Sakral Gunung Semeru
BACA JUGA:Sejarah dan Misteri Danau Sentani: Antara Keindahan Alam, Legenda, dan Jejak Peradaban Tua!
Mungkin itulah mengapa hingga kini banyak orang tetap datang ke Gunung Salak. Bukan sekadar untuk naik ke puncaknya tapi untuk menyentuh misteri yang tersembunyi dalam diamnya hutan dan lembahnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
