Suara Masa Depan dari Abad ke-12, Ramalan Jayabaya yang Menggetarkan
Suara Masa Depan dari Abad ke-12, Ramalan Jayabaya yang Menggetarkan-foto:net-net
Salah satu bagian paling terkenal dari ramalannya adalah:
"Kelak akan datang bangsa kulit putih berambut pirang yang menguasai tanah Jawa. Mereka akan menjajah dengan kekuatan besi dan api. Setelah itu akan datang bangsa berkulit kuning bermata sipit yang lebih kejam, namun lebih singkat."
Penggalan ini sering dihubungkan dengan kedatangan Belanda (kulit putih berambut pirang) yang menjajah Indonesia selama lebih dari tiga abad disusul oleh Jepang (berkulit kuning bermata sipit) yang menjajah selama tiga setengah tahun.
Yang lebih menggetarkan Jayabaya juga meramalkan munculnya pemimpin dari kalangan rakyat biasa yang akan membawa perubahan besar dan menjadi simbol kebangkitan bangsa. Dalam banyak tafsir sosok ini dianggap sebagai Soekarno presiden pertama Republik Indonesia.
BACA JUGA:Gunung Bromo, Sejarah Panjang dan Warisan yang Membentuk Budaya Tengger
BACA JUGA:Terungkap! Jejak Sejarah Pantai Losari Saksi Perjalanan Kota Makassar
Ratu Adil Tokoh Mistis dalam Ramalan Jayabaya
Salah satu tokoh kunci dalam Jangka Jayabaya adalah Ratu Adil sang pemimpin agung yang akan datang di akhir zaman penuh penderitaan untuk membawa keadilan, kemakmuran dan kedamaian. Sosok ini tidak disebut secara eksplisit, tetapi digambarkan dalam berbagai metafora sebagai pemimpin yang lahir dari rakyat jelata bukan bangsawan.
Kepercayaan pada datangnya Ratu Adil begitu kuat dalam budaya Jawa bahkan sering dihidupkan kembali dalam konteks politik sosial atau saat masa krisis. Banyak tokoh nasional hingga lokal pernah dikaitkan dengan "sinyal-sinyal" kehadiran Ratu Adil ini.
Namun hingga kini sosok Ratu Adil belum muncul secara nyata dan hal ini justru menambah unsur misteri yang mengelilingi ramalan Jayabaya.
BACA JUGA:Sejarah dan Legenda Gunung Rinjani: Keindahan Alam dan Kepercayaan Spiritual Masyarakat Sasak
BACA JUGA:Sejarah Barongsai: Dari Abad ke-3 Hingga Menjadi Tradisi Tak Terpisahkan dari Imlek!
Misteri Penulisan Ramalan Jayabaya
Salah satu hal yang belum banyak diketahui orang adalah bahwa Jangka Jayabaya tidak ditulis langsung oleh sang raja melainkan diyakini diturunkan secara lisan dan kemudian ditulis oleh para pujangga jauh setelah masa pemerintahannya. Ini membuka pertanyaan penting apakah semua ramalan benar-benar berasal dari Jayabaya, atau sudah dimodifikasi sesuai konteks zaman saat ditulis?
Beberapa ahli menyatakan bahwa bagian dari Jangka Jayabaya baru disusun pada abad ke-18 atau bahkan ke-19 saat kolonialisme sedang berada di puncaknya. Ini berarti ramalan itu bisa saja merupakan bentuk perlawanan simbolik terhadap penjajah dibungkus dalam narasi spiritual.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
