Pemkot PGA

Gunung Bromo, Sejarah Panjang dan Warisan yang Membentuk Budaya Tengger

Gunung Bromo, Sejarah Panjang dan Warisan yang Membentuk Budaya Tengger

Gunung Bromo, Sejarah Panjang dan Warisan yang Membentuk Budaya Tengger-Kolase by Pagaralampos.com-Pagaralam.pos

PAGARALAMPOS.COM - Terletak di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Jawa Timur,

Gunung Bromo tidak hanya dikenal sebagai destinasi wisata alam yang menawan, tetapi juga memiliki jejak sejarah yang kaya dan mendalam akan nilai budaya, spiritualitas, serta legenda yang melekat kuat dalam kehidupan masyarakat suku Tengger.

Istilah 'Bromo' merupakan adaptasi dari nama dewa Brahma, sosok penting dalam ajaran Hindu yang sangat dihormati oleh masyarakat setempat.

Ini menandakan bahwa sejak dulu kawasan ini sudah memiliki keterkaitan erat dengan kehidupan religius masyarakat sekitarnya.

BACA JUGA:Mengungkap Keajaiban Pantai Melasti: Sejarah, Budaya, dan Keindahan Alam yang Tersembunyi!

BACA JUGA:Menguak Sejarah Pantai Pandawa, Jejak Budaya dan Kearifan Lokal di Balik Keindahan Pantai Pandawa

Dalam catatan sejarah, keberadaan masyarakat Tengger dipercaya merupakan keturunan langsung dari kerajaan Majapahit yang melarikan diri ke pegunungan saat Islam mulai menyebar ke wilayah Jawa Timur.

Mereka mempertahankan tradisi Hindu yang kuat, salah satunya melalui upacara Yadnya Kasada, sebuah ritual tahunan yang hingga kini masih dilaksanakan di Gunung Bromo.

Ritual ini menjadi bukti nyata bahwa Gunung Bromo tidak hanya dihormati sebagai objek wisata, melainkan juga sebagai tempat suci.

Secara geologis, Gunung Bromo merupakan gunung berapi aktif yang terbentuk dari letusan besar ribuan tahun lalu, yang menciptakan kaldera luas dengan diameter sekitar 10 kilometer.

BACA JUGA:Bukan Sekadar Pantai, Inilah Sejarah Mistis Pantai Parangtritis yang Jarang Diketahui!

BACA JUGA:Ternyata Ini Pulau Samosir Tempat di Mana Mitos dan Fakta Sejarah Bertemu!

Di dalam kaldera ini terdapat beberapa gunung kecil, termasuk Gunung Bromo itu sendiri yang tingginya mencapai sekitar 2.329 meter di atas permukaan laut.

Letusan demi letusan yang terjadi sejak zaman kuno telah membentuk lanskap unik yang membuat kawasan ini begitu menawan, penuh dengan lautan pasir, padang rumput savana, dan langit yang tampak dramatis saat matahari terbit.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait