Simak Sejarahnya! Kerajaan Islam Pertama yang Berdiri di Pulau Jawa adalah Kerajaan Demak!
Kerajaan Demak, Kerajaan Islam Pertama di Pulau Jawa -net-
Jadi, apakah benar kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa adalah Kerajaan Demak? Jawabannya adalah ya, karena hingga kini belum ada bukti yang membantah klaim tersebut. Namun, penting untuk dicatat bahwa fakta sejarah bersifat relatif dan dapat berubah jika ada bukti baru yang muncul.
Menurut Suma Oriental, karya petualang Portugis Tome Pires yang dikutip dalam buku "Kerajaan Islam Pertama Di Jawa: Tinjauan Sejarah Politik Abad XV dan XVI" oleh H. J. De Graaf dan Th. Pigeaud, situasi di Jawa sekitar tahun 1515 (abad ke-16) menggambarkan transisi kekuasaan politik ke tangan umat Islam terjadi melalui dua cara.
Pertama, sebagian bangsawan Jawa yang awalnya non-Muslim secara sukarela memeluk agama Islam; di wilayah-wilayah yang mereka kuasai, para pedagang muslim dan cendekiawan agama Islam diperlakukan dengan hormat. Kedua, umat Islam dari berbagai bangsa mendirikan komunitas di pelabuhan dan menjadikan rumah mereka sebagai benteng pertahanan. Dari tempat-tempat tersebut, mereka melancarkan serangan terhadap wilayah-wilayah non-Muslim dan akhirnya berhasil menguasai pemerintahan kota.
Kerajaan Demak diperkirakan berdiri pada akhir abad ke-15 dan sangat terkait dengan aktivitas perdagangan di pesisir utara Jawa serta peran Wali Songo. Kerajaan ini terletak di Jawa Tengah, di daerah Bintoro, yang dulunya merupakan bagian dari kekuasaan Majapahit. Dengan lokasi strategisnya dekat jalur pelayaran dan perdagangan, Kerajaan Demak menjadi gerbang masuknya budaya Islam yang dibawa oleh para pedagang.
Berdirinya Kerajaan Demak juga sering dihubungkan dengan Teori China, yang berpendapat bahwa masuknya Islam ke Indonesia dipengaruhi oleh para pedagang Muslim dari China, seperti yang dikemukakan oleh Slamet Mulyana dan Sumanto Al Qurtuby. Dalam teori ini, Raden Patah, yang dikenal sebagai Pangeran Jin Bun dan dikaitkan dengan keturunan China, disebutkan mendirikan Kerajaan Demak pada tahun 1478. Namun, ada juga yang menyebut Raden Patah memimpin sekitar tahun 1500 hingga 1518.
Raden Patah dikenal dengan gelar Sultan Alam Akhbar al Fatah atau Panembahan Jimbun. Di bawah kepemimpinannya, Kerajaan Demak meliputi Jepara, Tuban, Sedayu, Palembang, Jambi, dan beberapa wilayah di Kalimantan. Selama pemerintahannya, dibangun pula Masjid Agung Demak yang melibatkan peran para wali dan sunan.
Kepemimpinan Kerajaan Demak kemudian diteruskan oleh Pati Unus (1518-1521). Meskipun masa pemerintahannya singkat, Pati Unus dikenal sebagai panglima perang ulung yang berhasil menahan serangan tentara Portugis, sehingga ia dijuluki Pangeran Sabrang Lor. Sayangnya, pada tahun 1521, Pati Unus meninggal dunia dalam pertempuran di Malaka.
Setelah itu, Kerajaan Demak berada di bawah kepemimpinan Trenggono (1521-1546), yang membawa kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa tersebut memasuki masa kejayaan. Sultan Trenggono, yang dikenal dengan gelar Sultan Ahmad Abdul Arifin, aktif menyebarkan agama Islam dan berupaya melawan tentara Portugis di Pulau Jawa. Di bawah kepemimpinannya, wilayah kekuasaan Kerajaan Demak meluas hingga Banten, Sunda Kelapa, dan Cirebon.
Pada masa Sultan Trenggono, Sunda Kelapa mengalami perubahan nama menjadi Jayakarta. Sementara itu, ke arah timur, area kekuasaan Demak juga meluas sampai Tuban, Madiun, Surabaya, Pasuruan, Malang, dan Blambangan. Sayangnya, Sultan Trenggono wafat saat melakukan serangan ke daerah Pasuruan pada tahun 1546.
Setelah kepergian Trenggono, kekuasaan beralih kepada Sunan Prawoto. Namun, pada masa ini, Kerajaan Demak mulai memasuki periode kemunduran, di mana terjadi perebutan kekuasaan antara Sunan Prawoto dan Arya Penangsang. Akhirnya, Arya Penangsang berhasil mengambil alih tahta setelah membunuh Sultan Prawoto.
Arya Penangsang, yang sebelumnya menjabat sebagai bupati Demak, tidak lama kemudian menghadapi penolakan dari rakyat dan perlawanan yang cukup kuat. Pada akhirnya, Arya Penangsang harus menyerah setelah dibunuh oleh Jaka Tingkir, seorang penguasa dari Kerajaan Pajang. Dengan demikian, tahta Kerajaan Demak jatuh ke tangan Jaka Tingkir, yang merupakan menantu Sultan Trenggono, dan pusat pemerintahan Demak pun dipindahkan ke Pajang di pedalaman.
Jadi, benarkah Kerajaan Demak merupakan kerajaan Islam pertama yang berdiri di Pulau Jawa? Berdasarkan sumber-sumber yang ada, jawabannya adalah benar: Kerajaan Demak adalah kerajaan Islam pertama yang berdiri di Pulau Jawa.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
