Benteng Duurstede: Jejak Sejarah Kolonial Belanda di Pulau Saparua yang Mengungkap Kisah Tersembunyi
Mengenal Benteng Duurstede: Saksi Bisu Perjalanan Kolonial Belanda di Pulau Saparua-Foto: net -
PAGARALAMPOS.COM - Indonesia, sebagai negara kepulauan, memiliki banyak situs bersejarah yang menunjukkan perannya dalam jalur perdagangan internasional pada masa lalu.
Salah satunya adalah Benteng Duurstede, yang berdiri megah di Pulau Saparua, Maluku, dan menjadi saksi bisu perjuangan melawan penjajahan Belanda.
Sejarah Pendirian Benteng Duurstede
Benteng Duurstede dibangun oleh VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) pada akhir abad ke-17, sekitar tahun 1676, di Pulau Saparua yang strategis.
Pulau ini pada masa itu merupakan pusat perdagangan rempah-rempah, terutama cengkeh, yang sangat bernilai di dunia internasional.
BACA JUGA:Sejarah Misteri Taman Rekreasi Bedugul: Jejak Masa Lalu yang Terlupakan di Bali!
BACA JUGA:Sejarah Gunung Sanggabuana: Jejak Sejarah yang Tersimpan di Puncaknya!
Nama "Duurstede" sendiri diambil dari kota di Belanda, yang mencerminkan upaya penjajahan Belanda untuk memperkuat pengaruhnya di wilayah timur Indonesia.
Benteng ini dibangun dengan tujuan sebagai markas pertahanan, pengawasan perdagangan, serta tempat untuk mengontrol perlawanan dari penduduk lokal. Keberadaannya sangat penting dalam mempertahankan kekuasaan kolonial Belanda di wilayah Maluku.
Arsitektur dan Struktur Benteng
Benteng Duurstede dirancang dengan arsitektur khas bangunan pertahanan kolonial. Dinding benteng yang terbuat dari batu karang, kapur, dan pasir laut memberikan kekuatan untuk bertahan terhadap serangan maupun cuaca tropis yang keras.
Benteng ini dilengkapi dengan beberapa menara pengawas atau bastion yang digunakan untuk mengamati aktivitas di laut dan darat.
BACA JUGA:Menyikapi Puncak Mahameru: Menapaki Jejak Sejarah di Atap Jawa!
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Gunung Papandayan: Antara Letusan Dahsyat dan Warisan Alam!
Dari atas bastion, penjaga dapat memantau pergerakan kapal yang melintas.
Di dalam benteng, terdapat barak untuk prajurit, gudang senjata, serta ruang penyimpanan logistik yang digunakan untuk mendukung operasi militer.
Walaupun beberapa bagian bangunan mengalami kerusakan karena usia, sebagian besar benteng masih dapat dilihat dalam kondisi yang baik.
Perlawanan Pattimura dan Sejarah Penting
Benteng Duurstede memiliki peran penting dalam sejarah perjuangan rakyat Maluku, terutama saat Kapitan Pattimura memimpin perlawanan terhadap penjajahan Belanda.
Pada tahun 1817, ketidakadilan yang dilakukan oleh pemerintahan Belanda mengundang kemarahan masyarakat Maluku, yang dipimpin oleh Pattimura.
BACA JUGA:Bagaimana Corak Agama yang Dianut di Kerajaan Tarumanegara? Simak Sejarah Lengkapnya!
BACA JUGA:Sejarah Raja Mataram Kuno Tinggalkan 45 Prasasti Selama Masa Pemerintahannya!
Pada 16 Mei 1817, pasukan Pattimura berhasil merebut benteng ini dalam pertempuran heroik dan menewaskan Residen van den Berg beserta pasukannya.
Namun, Belanda segera mengirimkan bala bantuan dari Ambon dan merebut kembali benteng tersebut.
Kapitan Pattimura ditangkap dan dihukum gantung pada bulan Desember 1817, tetapi semangat perjuangannya tetap dikenang sebagai bagian penting dari sejarah perjuangan Indonesia.
Benteng Duurstede di Era Modern
Sekarang, Benteng Duurstede telah menjadi salah satu situs wisata sejarah utama di Maluku. Wisatawan dapat menikmati keindahan bangunan yang masih berdiri kokoh, dinding batu yang megah, bastion yang menghadap laut, serta pemandangan indah dari atas benteng.
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Gunung Papandayan: Antara Letusan Dahsyat dan Warisan Alam!
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Gunung Lawu: Gunung Sakral di Perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur!
Pemerintah setempat bekerja sama dengan masyarakat untuk melakukan upaya pelestarian, termasuk pemugaran dan penyelenggaraan pameran sejarah.
Benteng ini juga berfungsi sebagai tempat edukasi bagi generasi muda dan pengunjung yang ingin lebih mengenal sejarah perjuangan rakyat Maluku dalam melawan penjajahan Belanda.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
