Pemkot PGA

Jay Shima: Penguasa Perempuan Pertama di Jawa dan Hubungannya dengan Leluhur Raja Mataram

Jay Shima: Penguasa Perempuan Pertama di Jawa dan Hubungannya dengan Leluhur Raja Mataram

Jay Shima: Penguasa Perempuan Pertama di Jawa dan Hubungannya dengan Leluhur Raja Mataram-Foto: net -

Hal ini diperkuat oleh kisah seorang biksu Tiongkok bernama Hwi-ning, yang datang ke Kalingga pada tahun 644 M.

Ia menerjemahkan kitab suci Buddha Hinayana dari Sanskerta ke dalam bahasa Tionghoa, dibantu oleh seorang pendeta Kalingga bernama Janabadra.

Keluarga dan Pewaris Tahta

Ratu Jay Shima dan Kartikeyasingha memiliki dua anak, yaitu Parwati dan Narayana (Iswara).

Parwati menikah dengan Rahyang Mandiminyak, putra mahkota Kerajaan Galuh, dan dari pernikahan mereka lahirlah Sannaha, yang kemudian menjadi ibu dari Raja Sanjaya.

Sementara itu, Narayana atau Iswara melanjutkan garis keturunan Kalingga dengan meiliki seorang putra bernama Dewa Singha, yang kelak memimpin Kalingga Selatan.

BACA JUGA:Sejarah Talang Tuo: Menelusuri Jejak Peradaban dan Kebudayaan Nusantara!

BACA JUGA:Jejak Arca Prajnaparamita: Simbol Sejarah Kebijaksanaan dalam Sejarah Nusantara!

Dengan demikian, keturunan Jay Shima dan Kartikeyasingha berperan dalam pembentukan Dinasti Sanjaya, yang kemudian memerintah di Medang dan Mataram sebagai dinasti bercorak Hindu.

Jay Shima Naik Tahta

Setelah Kartikeyasingha wafat pada tahun 674 M di Gunung Mahameru, Jay Shima naik tahta dan memimpin Kalingga.

Keberaniannya sebagai pemimpin perempuan pada masa itu menjadikannya tokoh penting dalam sejarah politik Jawa.

Pemerintahannya tidak hanya meneruskan kebijakan pendahulunya tetapi juga memperkuat struktur kerajaan.

BACA JUGA:Jejak Sejarah Istana Maimun: Keagungan Arsitektur Kesultanan Deli!

BACA JUGA:Menyelami Kisah Sejarah Prasasti Tugu: Warisan Epigrafi Kerajaan Tarumanagara!

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait