Sejarah Batik di Nusantara: Dari Zaman Kerajaan hingga UNESCO: Simbol Budaya Identitas Bangsa!
Sejarah Batik di Nusantara: Dari Zaman Kerajaan hingga UNESCO: Simbol Budaya Identitas Bangsa!-net: foto-
Setiap pola yang digunakan pun menyimpan makna tersendiri, yang sering kali berkaitan dengan nilai-nilai moral, keagungan, dan kepercayaan spiritual.
Batik keraton ini, misalnya, hanya dapat dipakai oleh kalangan tertentu, sehingga menjadi simbol eksklusivitas dan kekuasaan.
2. Masa Kolonial
Pada abad ke-19, batik mulai diperkenalkan kepada dunia luar oleh para pejabat dan pedagang kolonial Belanda. Dalam proses interaksi budaya, terjadi pertukaran ide di mana unsur-unsur estetika Barat mulai meresap ke dalam motif batik.
Munculnya “Batik Belanda” menggambarkan perpaduan antara teknik tradisional dan gaya Eropa. Meskipun demikian, identitas asli batik tetap terjaga melalui keunikan corak dan teknik pewarnaan yang diwariskan.
BACA JUGA:Kota Tua Jakarta: Jejak Sejarah di Tengah Modernitas!
3. Masa Kemerdekaan hingga Era Modern
Pasca kemerdekaan Indonesia, batik pun mengalami kebangkitan sebagai simbol identitas nasional. Dalam upaya mempersatukan keberagaman budaya, batik dijadikan lambang persatuan dan kebanggaan bangsa.
Meskipun produksi batik kini semakin komersial, seni batik tulis tetap dijunjung tinggi sebagai representasi keaslian dan kreativitas budaya Indonesia.
Macam-Macam Batik di Berbagai Daerah
Setiap daerah di Indonesia memiliki kekayaan motif batik yang unik, mencerminkan nilai-nilai budaya lokal serta sejarah yang mendalam. Berikut adalah beberapa contoh ragam batik yang terkenal:
Batik Keraton (Yogyakarta dan Surakarta
Batik ini terkenal dengan pola geometris yang tegas, seperti motif Parang, Kawung, dan Truntum. Setiap motif memiliki aturan penggunaannya sendiri yang berkaitan dengan etika dan tradisi kerajaan.
Batik Pekalongan
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
