Jejak Dakwah Islam di Kutai: Menguak Warisan Sejarah dan Budaya

PAGARALAMPOS.COM - Di tepi Sungai Mahakam, Kalimantan Timur, berdiri Kerajaan Kutai Kertanegara yang menjadi saksi perjalanan panjang perubahan keyakinan dan dinamika politik.

Pada sekitar tahun 1575, kerajaan ini memasuki babak baru ketika raja memeluk Islam, mengakhiri era Hindu dan membuka lembaran baru dalam sejarah daerah tersebut.

Wilayah yang dikenal sebagai Bumi Etam ini menyimpan kekayaan sejarah yang berakar kuat, termasuk proses masuknya Islam yang membentuk karakter sosial dan budaya masyarakat setempat.

Jejak Islam di Kalimantan Timur menjadi bagian penting dari narasi sejarah yang menghubungkan perdagangan, dakwah, dan transformasi budaya.

BACA JUGA: Gunung Kelimutu dan Danau Tiga Warna: Memiliki Sejarah dan Legenda yang Mistis!

BACA JUGA:Sejarah Taman Sari Jogja: Arsitektur dan Memiliki Bagian-Bagian dalam Taman Sari!

Awal Penyebaran Islam: Peran Kerajaan Kutai dan Paser

Islam pertama kali hadir di Kalimantan Timur melalui aktivitas perdagangan, terutama dari para pedagang Jawa yang berinteraksi dengan masyarakat setempat.

Melalui hubungan ini, ajaran Islam mulai dikenal dan diterima secara bertahap.

Kesultanan Kutai Kertanegara kemudian berdiri, dengan Sultan Aji Muhammad Idris yang memimpin pada periode 1732–1739, memperkuat posisi Islam sebagai agama kerajaan.

Sementara itu, Kerajaan Paser juga menjadi pusat penting dalam penyebaran Islam.

BACA JUGA:Sejarah Singkat Museum Geologi Bandung: Banyak Memiliki Koleksi Unik!

BACA JUGA:Menilik Sejarah Museum Bahari, Memiliki Koleksi Unik Sebagai Museum Tertua di Indonesia!

Masjid Jami Nurul Ibadah, salah satu masjid tertua di wilayah tersebut, menjadi pusat aktivitas keagamaan sekaligus tempat pendidikan Islam, yang berperan besar dalam menyebarluaskan ajaran Islam ke masyarakat luas.

Sumber: