Pemkot PGA

Kerajaan Gowa-Tallo: Pusat Penyebaran Islam dan Perebutan Pengaruh di Sulawesi

Kerajaan Gowa-Tallo: Pusat Penyebaran Islam dan Perebutan Pengaruh di Sulawesi

Jejak Kerajaan Gowa-Tallo: Perjalanan Islam dan Dinamika Politik di Sulawesi-Foto: net -

Di bawah kepemimpinan Sultan Hasanuddin, yang dikenal sebagai "Ayam Jantan dari Timur," Gowa-Tallo tidak hanya menjadi kekuatan militer yang disegani, tetapi juga pusat pendidikan Islam yang berpengaruh.

Ajaran Islam berkembang pesat, membentuk tatanan sosial baru yang berpadu dengan tradisi lokal.

Dampak Islam terhadap Politik dan Masyarakat

Islam membawa banyak perubahan dalam struktur pemerintahan kerajaan. Nilai-nilai syariat mulai diterapkan dalam sistem hukum, sementara lembaga seperti majelis ulama didirikan untuk memberikan panduan keagamaan.

BACA JUGA:Sejarah Singkat Museum Geologi Bandung: Banyak Memiliki Koleksi Unik!

BACA JUGA:Menilik Sejarah Museum Bahari, Memiliki Koleksi Unik Sebagai Museum Tertua di Indonesia!

Pendidikan Islam juga berkembang, dengan pesantren yang mengajarkan ilmu agama dan pengetahuan umum, memperkokoh Gowa-Tallo sebagai pusat intelektual di kawasan timur Nusantara.

Warisan Islam di Sulawesi Selatan

Pengaruh Kerajaan Gowa-Tallo dalam penyebaran Islam meluas ke berbagai wilayah pesisir Sulawesi, dengan Makassar menjadi pelabuhan utama yang menghubungkan perdagangan dan pertukaran budaya.

Meskipun kemudian menghadapi tekanan dari penjajahan Belanda, jejak Islam yang ditanamkan Gowa-Tallo tetap menjadi bagian penting dari identitas budaya masyarakat Sulawesi Selatan.

Melalui kepemimpinan para sultan, Gowa-Tallo tidak hanya memperkuat posisi Islam di kawasan timur, tetapi juga membangun fondasi budaya dan semangat persatuan yang terus hidup hingga kini.

Warisan ini menjadi pengingat akan kekuatan tradisi, kebijaksanaan, dan keteguhan rakyat Sulawesi dalam menjaga nilai-nilai yang telah diwariskan selama berabad-abad.

 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait