Prasasti Kuno Berusia 30.000 Tahun, Mengguncang Pemahaman Zaman Batu di Sacsayhuamán
Prasasti Kuno Berusia 30.000 Tahun-Kolase by Pagaralampos.com-net
PAGARALAMPOS.COM - Sebuah temuan mengejutkan di situs suci Sacsayhuamán, di Pegunungan Andes, Kota Cusco, mengubah pandangan sejarah zaman batu.
Prasasti kuno yang diduga berusia 30.000 tahun muncul dalam teori kontroversial Dr. Derek Cunningham, seorang peneliti yang memperdebatkan asal usul pengetahuan astronomi kuno.
Sacsayhuamán, dengan misteri besar yang masih disimpannya, menarik perhatian para peneliti sejak lama.
Bagaimana batu-batu raksasanya diangkut ke puncak gunung tetap menjadi misteri belum terpecahkan.
BACA JUGA:Mengenal Sejarah dan Fakta Menarik Candi Arjuna dengan Situs Bersejarah di Ketinggian 2.093
Namun, temuan prasasti kuno ini membuka babak baru dalam pemahaman kita tentang peradaban zaman batu.
Teori Cunningham menyoroti sudut-sudut batu di Sacsayhuamán, menghubungkannya dengan pengetahuan astronomi kuno Suku Inca.
Ia mengusulkan bahwa pola sudut batu mencerminkan pengetahuan astronomi yang digunakan untuk meramalkan gerhana dan penjajaran astronomi.
Bahkan, ia mengaitkan temuan ini dengan pola astronomi di tempat-tempat lain di dunia seperti Eropa, Afrika, dan Cina.
BACA JUGA:Peninggalan Bersejarah Candi Arjuna yang diyakini Miliki Segelintir Kisah Menarik!
Dalam argumentasinya, Dr. Cunningham membawa bukti yang menarik
termasuk patung-patung Muisca Tunjo dari Kolombia yang menunjukkan desain astronomi serupa.
Dia juga bertanya-tanya apakah tembok poligonal besar Sacsayhuamán
mungkin memiliki keterkaitan dengan nilai astronomi yang sama dengan artefak di Kolombia dan Chili.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
