Pemkot PGA

Misteri dan Keajaiban Seni Megalitikum, Rahasia Gubang Terukir di Ghumah Baghi

Misteri dan Keajaiban Seni Megalitikum, Rahasia Gubang Terukir di Ghumah Baghi

Misteri dan Keajaiban Seni Megalitikum, Rahasia Gubang Terukir di Ghumah Baghi - Foto : Dok/Pagaralampos.com/TRADISIONAL: Gubang dengan mata melengkung masih banyak disimpan sebagai koleksi.--pagaralampos.com

Dan dua orang itu pun balik kanan dan mengaku kalah. Lalu bagaimana bentuk gubang itu?

Peneliti sejarah dan budaya Besemah, Aryo Arung Binang menggambarkan, gubang merupakan senjata tradisional yang berbahan besi yang dilengkapi gagang dan sarung kayu.

Bentuknya bengkok, bukan berkelok seperti keris. Juga bukan seperti pisau yang lurus.

BACA JUGA:Perspektif Pembangunan Sentra Budaya dan Seni Pagaralam

 “Bagian yang tajam pada gubang terbalik. Bukan pada sisi luar,” ujarnya dihubungi terpisah.

Bentuknya yang bengkok lanjut Aryo, membuat tak semua orang bisa menggunakannya sebagai senjata. 

Meskipun demikian gubang memudahkan penggunanya untuk meraut rotan dan lain-lain.

Maka dalam tradisi anyam menganyam fungsi gubang sangatlah penting. “Seperti untuk membuat sarung dan gagang pisau,” tuturnya.

BACA JUGA:‘Midnight Mass’, Ketika Keajaiban Agama Jadi Mimpi Buruk (1)

Cerita tentang gubang sendiri kata Aryo diceritakan secara turun-temurun. Intinya gubang disebut sebagai induk senjata tradisional Besemah. 

Sementara dalam sejarah perang Besemah, tercatat masyarakat menggunakan pedang, tombak, dan keris. Sedangkan dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat menggunakan kuduk.

Aktivis Yayasan Pecinta Sejarah dan Kebudayaan (Pesake) Pagaralam, RA Dewi Saputri juga menyampaikan hal yang senada. 

Dewi bilang, gubang umumnya digunakan untuk meraut rotan. Rotan yang sudah diraut kemudian dianyam menjadi kinjagh, bubu, dan bake.

BACA JUGA:‘Midnight Mass’, Ketika Keajaiban Agama Jadi Mimpi Buruk (2)

“Gubang itu ada dalam sejarah. Di naskah kuno surat ulu Besemah,” kata Dewi.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: