Jalur Rempah, Jejak Emas Nusantara yang Membuat Bangsa Asing Berlomba Menjajah
--
PAGARALAMPOS.COM - Sejak lama, rempah-rempah telah menjadi sumber uang yang sangat menguntungkan.
Cengkeh, pala, lada, dan kayu manis bukan sekadar bumbu dapur, mereka adalah komoditas berharga yang membentuk jalur perdagangan global, menggiring para penjelajah melintasi samudra, mendirikan kerajaan, bahkan memicu peperangan.
Dari sinilah lahir Jalur Rempah, sebuah jalur perdagangan legendaris yang meninggalkan jejak mendalam dalam sejarah umat manusia.
Jalur Rempah melintasi Nusantara ke berbagai tempat di dunia, mulai dari Asia Selatan, Timur Tengah, hingga Eropa.
Diperkirakan, perdagangan rempah sudah aktif sejak lebih dari 2.000 tahun lalu.
Fokus utama adalah makanan laut Maluku, atau Kepulauan Rempahan
Di masa itu, mendapatkan sejumput pala atau cengkeh dari Indonesia bisa berarti kekayaan berlimpah di Eropa, karena harganya bisa lebih mahal dari emas.
Perdagangan ini bukanlah perjalanan yang mudah.
BACA JUGA:Mengungkap Sejarah Monumen Jalesveva Jayamahe: Lambang Kejayaan Maritim Nusantara
Para pedagang harus menempuh ribuan kilometer melintasi lautan bergelombang, gurun yang kejam, dan pegunungan terjal.
Namun, iming-iming kekayaan membuat segala tantangan tersebut tampak sepadan.
Peradaban besar seperti India, Persia, dan Arab menjadi simpul penting dalam distribusi rempah-rempah.
Dari pelabuhan-pelabuhan di India, rempah dibawa menuju Jazirah Arab, lalu diteruskan ke Eropa melalui jalur darat, yang kemudian dikenal sebagai bagian dari Jalur Sutra.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
