Pemkot PGA

Rempah Nusantara: Kekuatan yang Mengubah Arah Sejarah dan Perdagangan Global

Rempah Nusantara: Kekuatan yang Mengubah Arah Sejarah dan Perdagangan Global

Rempah Nusantara: Kekuatan yang Mengubah Arah Sejarah dan Perdagangan Global-Foto: net -

PAGARALAMPOS.COM - Cengkeh, pala, kayu manis, dan lada pernah menjadi komoditas yang paling berharga di dunia.

Aroma dan cita rasa dari biji maupun kulit pohon tersebut mendorong bangsa-bangsa menempuh perjalanan jauh melintasi samudra demi mendapatkannya.

Rempah bukan sekadar bumbu masakan, tetapi juga menjadi simbol kekuasaan dan prestise.

Di Eropa, rempah dianggap barang mewah setara emas, hanya dapat dinikmati oleh raja, bangsawan, dan pedagang kaya.

Hal ini membuat jalur perdagangan rempah menjadi sasaran perebutan banyak negara.

BACA JUGA: Mengapa Aceh Sulit Dijajah Belanda? Fakta Sejarah yang Jarang Diketahui

BACA JUGA:Pulau Pandan: Surga Alam dengan Jejak Sejarah Belanda di Sumatera Barat

Kedatangan bangsa Portugis, Spanyol, Belanda, dan Inggris ke Nusantara bukan kebetulan.

Mereka mencari jalur laut menuju kepulauan penghasil rempah, dan setiap pulau yang menghasilkan komoditas ini memiliki nilai strategis tinggi.

Perjalanan melalui laut ini turut membentuk peta peradaban baru. Samudra Hindia dan Pasifik tak lagi menjadi penghalang menakutkan.

Para pelaut Eropa menguasai teknik navigasi demi mencapai Timur Jauh, membuka jalan bagi era kolonialisme yang panjang.

BACA JUGA:Sejarah Monumen Dharma Yudha Mandala: Jejak Perjuangan Rakyat Ende dalam Menjaga Keutuhan NKRI!

BACA JUGA:Ketika Sejarah Indonesia Nyaris Punah: Kisah Pemberontakan yang Terlupakan

Selain aspek ekonomi, rempah juga memicu pertukaran budaya. Pedagang dari Arab, India, hingga Tiongkok ikut berperan, membawa bahasa, agama, seni, dan ilmu pengetahuan. Dunia perlahan mulai saling mengenal, semua berawal dari aroma rempah.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait