Pemkot PGA

Menyelami Peradaban Terdahulu: Bukti Sejarah dari Arca dan Prasasti di Tanah Air

Menyelami Peradaban Terdahulu: Bukti Sejarah dari Arca dan Prasasti di Tanah Air

Dari Batu ke Sejarah: Arca dan Prasasti Sebagai Bukti Kejayaan Peradaban Nusantara-Foto: net -

PAGARALAMPOS.COM – Indonesia, sebagai negara kepulauan yang kaya akan warisan budaya, menyimpan banyak jejak sejarah yang menggambarkan kemajuan peradaban leluhur.

Di antara berbagai peninggalan yang tersebar di penjuru Nusantara, arca dan prasasti menjadi artefak penting yang menandai kejayaan kerajaan-kerajaan masa silam.

Lebih dari sekadar peninggalan, keduanya mencerminkan perkembangan sistem kepercayaan, tatanan pemerintahan, serta pencapaian seni dan budaya pada zamannya.

Arca: Cerminan Spiritualitas dan Seni di Masa Lalu

Pada era dominasi kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha, arca memiliki peran sentral dalam kehidupan religius dan artistik masyarakat. Patung-patung tersebut tidak hanya berfungsi sebagai objek pemujaan, tetapi juga sebagai wujud ekspresi spiritual dan estetika.

BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Gunung Papandayan: Antara Letusan Dahsyat dan Warisan Alam!

BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Gunung Lawu: Gunung Sakral di Perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur!

Biasanya ditemukan di sekitar candi, arca berfungsi sebagai media pemujaan dan meditasi.

Arca-arca Buddha dan Bodhisattva yang ditemukan di Candi Prambanan dan Candi Plaosan, misalnya, menunjukkan keahlian seni yang luar biasa.

Selain itu, banyak raja yang diabadikan dalam bentuk arca sebagai representasi dewa, untuk memperkuat legitimasi kekuasaan mereka.

Salah satu contohnya adalah arca Raja Kertanegara dari Kerajaan Singhasari, yang digambarkan sebagai Buddha Mahākāruṇika.

Prasasti: Dokumentasi Sejarah yang Berharga

Berbeda dengan arca yang lebih menonjolkan aspek spiritual, prasasti berfungsi sebagai alat untuk mendokumentasikan keputusan-keputusan penting dalam pemerintahan dan kehidupan sosial.

Prasasti Canggal yang berasal dari tahun 732 M mencatat pendirian lingga sebagai simbol pemujaan terhadap Dewa Siwa.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait