Operasi Ketupat 2025: Mengamankan Perjalanan Pulang Menuju Kampung Halaman!

berbagai strategi pengamanan telah disiapkan untuk Operasi Ketupat 2025 dalam rangka menyambut Lebaran Idul Fitri 2025-net-
PAGARALAMPOS.COM - Lebaran bukan hanya sekadar merayakan, melainkan juga merupakan momentum bagi jutaan orang untuk kembali ke pangkuan keluarga.
Jalur-jalur panjang yang membentang dari ujung Sumatera hingga pelosok Pulau Dewata akan dipenuhi oleh lautan manusia yang membawa harapan, rindu, dan kebahagiaan.
Menurut informasi yang diperoleh dari situs resmi Korlantas Polri pada Selasa (11/3/2025), berbagai strategi pengamanan telah disiapkan untuk Operasi Ketupat 2025 dalam rangka menyambut Lebaran Idul Fitri 2025.
BACA JUGA:Zoom Meeting Persiapan Ops Ketupat 2025, Bahas Aspek Pengamanan Lintas Sektoral
Di bawah kepemimpinan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, jajaran kepolisian berkomitmen penuh untuk mengawal arus mudik yang diperkirakan akan mencapai puncaknya pada 28-30 Maret 2025 serta arus balik pada 5-7 April 2025.
Dalam rapat koordinasi lintas sektoral yang dipimpin oleh Menko Polkam Budi Gunawan, Jenderal Sigit menekankan kesiapan Polri menghadapi lonjakan jumlah kendaraan yang diprediksi akan memenuhi jalur mudik.
BACA JUGA:Operasi Ketupat Akan Diluncurkan saat Puncak Arus Mudik Lebaran 2025, Diprediksi 28-30 Maret!
“Kami telah mempersiapkan berbagai rekayasa lalu lintas, mulai dari penerapan sistem ganjil genap, contraflow, hingga one way,” ungkap Jenderal Sigit dengan tegas.
Operasi Ketupat 2025 akan berlangsung selama 17 hari di berbagai wilayah, termasuk Lampung hingga Bali, sementara di 28 Polda lainnya, kegiatan ini akan berlangsung selama 14 hari.
Ribuan personel akan diterjunkan untuk berjaga di setiap titik rawan demi memastikan setiap perjalanan menuju kampung halaman berjalan dalam aman.
Polri juga membangun 2. 583 posko yang tersebar di semua jalur mudik. Di antaranya ada 1. 738 posko pengamanan sebagai benteng pelindung, 788 posko pelayanan yang siap membantu para pemudik, serta 309 posko terpadu yang berfungsi sebagai pusat kendali dalam menghadapi berbagai situasi darurat.
Namun, perjalanan mudik tak hanya berkaitan dengan kelancaran lalu lintas. Cuaca ekstrem yang diprediksi terjadi pada musim hujan menjadi tantangan tersendiri.
Oleh karena itu, Polri menyiapkan strategi mitigasi bencana, termasuk kesiapan tim tanggap darurat untuk mengantisipasi kemungkinan banjir dan tanah longsor di titik-titik rawan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: