Misteri Tradisi Suku Gorontalo yang Memicu Kontroversi Global: Pertarungan Antara Budaya dan Modernitas

Misteri Tradisi Suku Gorontalo yang Memicu Kontroversi Global: Pertarungan Antara Budaya dan Modernitas

Misteri Tradisi Suku Gorontalo yang Memicu Kontroversi Global: Pertarungan Antara Budaya dan Modernitas-Foto: net -

PAGARALAMPOS.COM - Di tengah kehidupan modern yang semakin maju, Suku Polahi di Gorontalo, Sulawesi, masih mempraktikkan tradisi yang kontroversial yang melibatkan perkawinan sedarah.

Tradisi ini berkembang karena sejarah panjang suku tersebut yang berawal dari pelarian mereka ke hutan pada abad ke-17 untuk menghindari penjajahan Belanda.  

Suku Polahi diyakini merupakan keturunan dari kelompok masyarakat Gorontalo yang mengungsi ke hutan, terutama di daerah Boliyohuto, Paguyaman, dan Suwawa, untuk menghindari kekuasaan penjajah dan pajak yang dipaksakan pada mereka.

Kata "Polahi" sendiri berasal dari bahasa Gorontalo yang berarti "pelarian" atau "pengungsi," menggambarkan kondisi mereka yang terpaksa meninggalkan kehidupan lama.

BACA JUGA:Tonggak Sejarah Persatuan Indonesia Memaknai dan Pengaruh Hari Sumpah Pemuda

BACA JUGA:Angklung: Sejarah dan Peranannya dalam Budaya Indonesia yang Mendunia

Meskipun Indonesia sudah merdeka, sebagian besar keturunan suku Polahi tetap memilih hidup terisolasi di hutan, mempertahankan tradisi leluhur mereka dan menolak pengaruh luar.

Keunikan mereka tidak hanya terlihat dalam kehidupan sosial dan budaya, tetapi juga dalam praktik perkawinan sedarah, yang sampai sekarang masih dipertahankan.

Tradisi ini muncul karena keterbatasan mereka dalam berinteraksi dengan masyarakat luar, mengakibatkan pernikahan di antara anggota keluarga dekat, seperti antara orang tua dan anak atau saudara kandung.

BACA JUGA:Mengungkap Misteri Candi Asu di Lereng Merapi: Keindahan dan Sejarah yang Memikat

BACA JUGA:Raja Siliwangi: Pemimpin Legendaris yang Mengukir Sejarah Kejayaan Nusantara

Meskipun dalam banyak kebudayaan hal ini dianggap tidak wajar dan berisiko terhadap kesehatan keturunan, suku Polahi tampaknya tidak mengalami cacat genetik yang umum terjadi pada perkawinan sedarah.

Fenomena ini menimbulkan rasa penasaran, karena tidak ada kelainan genetik pada keturunan mereka, yang berbeda dari kebanyakan kasus serupa di tempat lain.

Hal ini menjadi topik menarik yang menunjukkan adanya keunikan genetik yang belum sepenuhnya dipahami oleh para ilmuwan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: