Kerajaan Galuh dalam Lintasan Waktu: Sejarah, Kekuasaan, dan Peninggalan Budaya yang Bertahan

Kerajaan Galuh dalam Lintasan Waktu: Sejarah, Kekuasaan, dan Peninggalan Budaya yang Bertahan-Foto: net -
PAGARALAMPOS.COM - Kerajaan Galuh, sebuah Kerajaan Hindu yang berdiri di antara Sungai Citarum dan Sungai Cisarayu, memiliki sejarah panjang yang kaya akan kejadian-kejadian penting dan perkembangan budaya.
Didirikan pada tahun 612 M oleh Wretikandayun, kerajaan ini menjadi saksi dari berbagai peristiwa konflik serta dinamika sosial-politik yang membentuk identitas wilayahnya.
Kerajaan Galuh bermula ketika Maharaja Tarusbawa dari Tarumanegara memberikan izin kepada Wretikandayun untuk mendirikan kerajaan baru yang berdaulat.
Pembagian wilayah Tarumanegara menjadi dua kerajaan—Sunda dan Galuh—memisahkan keduanya dengan Sungai Citarum sebagai batas.
BACA JUGA:Mengungkap Sejarah Kerajaan Kutai: Inilah 7 Peninggalan Berharga yang Perlu Anda Ketahui!
BACA JUGA:Penasaran dengan Sejarah Candi Sambu? Temukan Jawabannya di Sini!
Wretikandayun, yang merupakan putra Raja Kendan, menjadi raja pertama kerajaan ini dengan gelar Maharaja Suradarma Jayaprakosa.
Pusat pemerintahan Kerajaan Galuh terletak di daerah Ciamis, sedangkan Kerajaan Sunda berpusat di Pakuan Pajajaran.
Sebelum mencapai kemerdekaan, kedua kerajaan ini berada di bawah pengaruh Kerajaan Tarumanegara.
Seiring berjalannya waktu, Kerajaan Galuh menghadapi sejumlah konflik, termasuk Perang Bubat dengan Majapahit.
BACA JUGA:Berani Berkunjung?! Inilah Bangunan Peninggalan Sejarah Paling Mistis di Indonesia!
Namun, kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya di bawah kepemimpinan Mahaprabu Niskala Wastukancana, yang membawa kemakmuran bagi rakyatnya.
Pada tahun 1428, melalui pernikahan antara Jayadewata dari Galuh dan Ambetkasih dari Sunda, kedua kerajaan ini bersatu kembali, membentuk Kerajaan Pajajaran yang dipimpin oleh Sri Baduga Maharaja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: