Kehidupan dalam Batu Purba: Penjelasan Menarik di Balik Fenomena Ini!

Kehidupan dalam Batu Purba: Penjelasan Menarik di Balik Fenomena Ini!

Kehidupan dalam Batu Purba: Penjelasan Menarik di Balik Fenomena Ini!-Foto: net -

PAGARALAMPOS.COM - Sebuah penemuan mengejutkan di dunia ilmiah telah mengungkapkan adanya mikroorganisme yang mampu bertahan dalam batuan berusia lebih dari 2 miliar tahun.

Temuan ini berpotensi merubah pandangan kita mengenai evolusi kehidupan di Bumi.

Dalam sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal *Microbial Ecology*, para peneliti menjelaskan bahwa mikroba yang ditemukan dalam batu kuno tersebut masih dalam keadaan hidup, menjadikannya mikroorganisme tertua yang diketahui.

Menurut siaran pers yang menyertai penelitian ini, mikroba ini adalah yang pertama ditemukan dalam batuan tertua di dunia.

BACA JUGA:Jejak Sejarah di Tanjung Pinang: Rumah Kapiten Phang Tjong Toen

BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Wisma Ranggam: Dari Tempat Tinggal Pejabat Kolonial Hingga Situs Bersejarah

Sebelumnya, lapisan geologi tertua yang diketahui hanya mengandung mikroorganisme hidup berusia sekitar 100 juta tahun dan terkubur di bawah laut.

Penemuan mikroba yang berusia 2 miliar tahun ini menunjukkan bahwa kehidupan dapat bertahan dalam kondisi ekstrem jauh lebih lama dari yang diperkirakan.

Tim yang dipimpin oleh Yohey Suzuki dari Graduate School of Science di University of Tokyo mengungkapkan rasa keheranan terhadap temuan ini.

Tak ada yang menduga bahwa batu berusia 2 miliar tahun masih dapat mendukung kehidupan, mengingat sebelumnya hanya mikroorganisme dalam batuan yang jauh lebih muda yang diketahui.

BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Benteng Tobo Ali, Simbol Kekuatan dan Perlawanan Lokal

BACA JUGA:Mercusuar Tanjung Kalian: Sejarah dan Keberlanjutan dalam Navigasi Maritim

Temuan ini signifikan karena bertentangan dengan pemahaman umum yang menyatakan bahwa batuan berusia miliaran tahun terlalu tua dan keras untuk menyediakan kondisi yang mendukung kehidupan mikroorganisme.

Namun, mikroba yang ditemukan di dalam batu tersebut tampaknya dapat bertahan dalam kondisi ekstrem selama waktu yang sangat panjang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: