Kelenteng Hok Tek: Warisan Megah yang Menjaga Tradisi Tionghoa di Jambi

Kelenteng Hok Tek: Warisan Megah yang Menjaga Tradisi Tionghoa di Jambi

Kelenteng Hok Tek: Warisan Megah yang Menjaga Tradisi Tionghoa di Jambi--

Salah satu aspek yang membuat Kelenteng Hok Tek begitu menarik adalah arsitekturnya yang khas.

Seperti kebanyakan kelenteng Tionghoa lainnya, Kelenteng Hok Tek dihiasi dengan warna merah dan emas yang mendominasi, melambangkan keberuntungan dan kemakmuran.

BACA JUGA:Mercusuar Tanjung Kalian: Sejarah dan Keberlanjutan dalam Navigasi Maritim

Di bagian atapnya, terdapat ukiran naga yang melambangkan kekuatan dan perlindungan.

Di dalam kelenteng, patung-patung dewa dan dewi diletakkan dalam altar yang dihiasi dengan dupa dan persembahan.

Selain Hok Tek Ceng Sin, beberapa dewa lain yang sering dipuja di sini adalah Dewa Mazu, yang dikenal sebagai pelindung para nelayan dan pelaut, serta Dewa Kwan Im, dewi kasih sayang dan belas kasihan.

Kelenteng Hok Tek juga menjadi pusat kegiatan budaya bagi masyarakat Tionghoa di Jambi.

BACA JUGA:Jejak Sejarah di Tanjung Pinang: Rumah Kapiten Phang Tjong Toen

Setiap tahun, kelenteng ini ramai dikunjungi selama perayaan-perayaan penting seperti Imlek (Tahun Baru Tionghoa) dan Cap Go Meh.

Pada waktu-waktu tersebut, suasana kelenteng semakin hidup dengan iringan musik tradisional, tarian barongsai, serta berbagai upacara keagamaan.

Peran dalam Kehidupan Masyarakat

Selain menjadi tempat ibadah, Kelenteng Hok Tek juga memainkan peran penting dalam kehidupan sosial masyarakat Tionghoa di Jambi.

Kelenteng ini kerap menjadi tempat berkumpul, bermusyawarah, serta mengadakan kegiatan sosial seperti pemberian bantuan kepada warga yang kurang mampu.

BACA JUGA:Mewarisi Sejarah: Pesangrahan Menubing dan Perannya dalam Kebudayaan Lampung

Kelenteng juga berfungsi sebagai tempat pendidikan informal, terutama dalam mengajarkan nilai-nilai kebajikan, etika, dan tradisi leluhur kepada generasi muda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: