Kelenteng Hok Tek: Warisan Megah yang Menjaga Tradisi Tionghoa di Jambi
Kelenteng Hok Tek: Warisan Megah yang Menjaga Tradisi Tionghoa di Jambi--
PAGARALAMPOS.COM - Kelenteng Hok Tek merupakan salah satu kelenteng tertua dan paling terkenal di Jambi.
Berdiri megah di tengah kota, bangunan ini tidak hanya menjadi tempat ibadah bagi masyarakat Tionghoa di Jambi, tetapi juga sebagai simbol penting sejarah dan warisan budaya.
Seiring dengan perkembangan kota Jambi yang pesat, Kelenteng Hok Tek tetap menjadi saksi bisu perjalanan sejarah yang panjang dan penuh makna.
Asal Usul Kelenteng Hok Tek
Kelenteng Hok Tek didirikan pada abad ke-19, di masa ketika perdagangan di wilayah Sumatera berkembang pesat.
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Benteng Tobo Ali, Simbol Kekuatan dan Perlawanan Lokal
Jambi sebagai salah satu pelabuhan penting di Sumatera menarik banyak pendatang dari berbagai daerah, termasuk para pedagang dari Tiongkok.
Para imigran Tionghoa ini membawa budaya, tradisi, dan keyakinan mereka ke tanah Sumatera.
Salah satu cara mereka menjaga tradisi adalah dengan mendirikan tempat-tempat ibadah seperti kelenteng.
Nama "Hok Tek" berasal dari dua kata dalam bahasa Hokkian: "Hok," yang berarti keberuntungan atau kemakmuran, dan "Tek," yang berarti kebajikan atau moralitas.
BACA JUGA:Menyelami Sejarah Situs Kota Kapur: Pusat Perdagangan dan Peradaban
Secara keseluruhan, kelenteng ini didedikasikan untuk Hok Tek Ceng Sin, dewa yang dipercaya memberikan rezeki dan keberuntungan bagi para penganutnya.
Di dalam kelenteng ini, patung Hok Tek Ceng Sin menjadi pusat dari peribadatan yang dilakukan oleh masyarakat Tionghoa di Jambi.
Arsitektur dan Seni Budaya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: