Dari Jayasingawarman hingga Purnawarman: Mengungkap Sejarah Kerajaan Tarumanagara

Simbol-simbol keagamaan ini juga mengindikasikan bahwa kehidupan spiritual masyarakat Tarumanagara dipengaruhi oleh ajaran Hindu.

Akhir Kerajaan Tarumanagara

Setelah wafatnya Purnawarman, Kerajaan Tarumanagara mulai mengalami kemunduran.

Tidak banyak catatan sejarah mengenai para penerus Purnawarman, sehingga sulit untuk menggambarkan kondisi kerajaan setelah era kejayaannya.

BACA JUGA:Jejak Sejarah Kesultanan Pontianak: Perjalanan Melawan Kolonialisme

Pada abad ke-7 M, kerajaan ini akhirnya runtuh dan wilayahnya terpecah menjadi beberapa kerajaan kecil.

Salah satu kerajaan penerus yang paling dikenal adalah Kerajaan Sunda, yang didirikan oleh keturunan raja-raja Tarumanagara.

Keruntuhan Tarumanagara juga disebabkan oleh mulai berkembangnya pengaruh agama Buddha dan peradaban dari kerajaan-kerajaan lain, seperti Kerajaan Sriwijaya di Sumatera, yang pada akhirnya menggeser dominasi politik dan budaya Tarumanagara di Jawa Barat.

Peninggalan dan Warisan

Meski Kerajaan Tarumanagara sudah lama runtuh, peninggalan-peninggalan sejarahnya tetap bertahan hingga saat ini.

BACA JUGA:Menyusuri Sejarah Kesultanan Paser: Dari Kerajaan Lokal Menuju Pengaruh Kolonial

Berbagai prasasti yang ditemukan menjadi bukti penting keberadaan kerajaan ini.

Prasasti-prasasti tersebut tidak hanya berfungsi sebagai catatan sejarah, tetapi juga menjadi bukti penting tentang perkembangan agama Hindu di Indonesia.

Peninggalan sejarah Tarumanagara telah memberikan kontribusi besar dalam pembentukan identitas budaya dan sejarah Jawa Barat, serta menambah pemahaman kita tentang peran penting kerajaan ini dalam perkembangan peradaban di Nusantara.

Dengan segala peninggalan dan jejak sejarah yang ada, Kerajaan Tarumanagara tetap menjadi salah satu kerajaan yang dihormati dan dipelajari dalam sejarah Indonesia, terutama dalam konteks perkembangan kerajaan Hindu dan pengaruh India di wilayah Nusantara.

Sumber: