Mengungkap Sejarah Kesultanan Dharmasraya dan Pengaruhnya dalam Perdagangan dan Politik

Di bidang kebudayaan, Dharmasraya dikenal sebagai pusat perkembangan agama Hindu-Buddha.

Banyak candi dan prasasti yang ditemukan di sekitar wilayah Dharmasraya, menunjukkan pengaruh kuat ajaran agama ini.

BACA JUGA:Mengenal Kesultanan Bima: Peranannya dalam Sejarah dan Budaya Indonesia Timur

Salah satu peninggalan terkenal dari kerajaan ini adalah Candi Padang Roco, yang berfungsi sebagai situs religius dan budaya yang menunjukkan pengaruh agama Hindu-Buddha di kerajaan ini.

Peranannya dalam Perdagangan dan Politik

Sebagai kerajaan maritim, Dharmasraya memiliki akses langsung ke jalur perdagangan internasional, yang memungkinkan mereka untuk berinteraksi dengan berbagai kerajaan besar di Asia, termasuk China, India, dan kerajaan-kerajaan di Semenanjung Malaya.

Melalui jalur perdagangan ini, Dharmasraya menjalin hubungan diplomatik dan ekonomi yang erat dengan berbagai negara, yang membawa kemakmuran bagi kerajaan ini.

Selain itu, Dharmasraya juga memiliki hubungan yang erat dengan kerajaan Sriwijaya.

BACA JUGA:Kesultanan Berau: Sejarah, Kemakmuran, dan Warisan Budaya di Kalimantan Timur

Meskipun Sriwijaya mengalami kemunduran pada abad ke-11, Dharmasraya tetap mempertahankan hubungan ini dan melanjutkan warisan kebudayaan dan politik yang ada.

Dharmasraya berperan sebagai pusat pemerintahan dan kekuasaan yang mengatur jalur perdagangan di Selat Malaka dan Samudra Hindia.

Kehancuran dan Warisan

Pada abad ke-13, kerajaan ini mulai mengalami kemunduran, terutama setelah munculnya serangan dari kerajaan-kerajaan tetangga dan perubahan dalam peta politik wilayah tersebut.

Setelah serangkaian serangan dan tekanan dari luar, Kesultanan Dharmasraya akhirnya jatuh dan digantikan oleh kerajaan-kerajaan baru yang lebih kuat, seperti Kesultanan Pagaruyung.

BACA JUGA:Kerajaan Bedahulu: Peradaban yang Membentuk Lampung dan Sejarah Sumatra

Sumber: