Silsilah Kampung Kapitan di Palembang, Sejak Zaman VOC hingga Hindia Belanda

Silsilah Kampung Kapitan di Palembang, Sejak Zaman VOC hingga Hindia Belanda

Foto : Sejarah kampung Kapitan.-Kolase Pagaramapos.com-IG Wisata.Palembang

Pada kesempatan lain, dia menuturkan kepada saya bahwa untaian kalimat beraksara Arab itu menggunakan bahasa Melayu.

“Pada tahun 1271 [Hijriah] tanggal 27 bulan Rabiul Akhir, malam Rabu [...] coba ungkap buat pulang ke rahmat Allah,” demikian kata Agni mencoba membaca kalimat yang sebagian sudah tak terbaca itu.

Dia menafsirkan bahwa telah terjadi peristiwa besar yang berpengaruh terhadap keluarga atau kota pada hari itu.

Apa sesungguhnya peristiwa itu Agni belum mengetahuinya. Untuk mengetahui isi sejati buku tersebut, ungkap Agni, perlu seseorang yang serius membacanya.

“Buku itu isinya silsilah keluarga,” ungkapnya.  “Yang menarik dari buku itu ada catatan mengenai peristiwa keluarga, terutama pernikahan.” Penanggalan dalam buku itu menggunakan tahun kaisar yang bertakhta.

BACA JUGA:Gending Sriwijaya: Warisan Budaya dan Makna Tari dalam Upacara Penyambutan Tamu di Palembang

Buku milik keluarga Kapitan Tjoa itu sejatinya merupakan salinan, demikian menurut Agni.

Dia melihat dalam untaian kalimat dengan tinta hitam yang beraksara Cina itu terdapat aksara lain. “Ada Hiragana Katakana,” ungkapnya. “Mungkin [ditulis pada saat] zaman Jepang berkuasa.”

Agni juga menduga bahwa si penyalin naskah itu tidak biasa menulis dengan aksara Mandarin. Banyak karakter yang kurang sesuai dan bisa menimbulkan makna baru, demikian menurut pengamatan singkatnya.

"Perawatan buku itu menurutku memprihatinkan,” ungkap Agni.

 “Harusnya mereka bisa menempatkannya di kotak kedap udara atau kotak anti asam.” kata dia.

BACA JUGA:Pj Walikota Palembang Dukung Program Kerja AMSI Sumsel

Seperti yang dituturkan Mulyadi kepada saya, buku itu disimpan di sebuah lemari lembap, tanpa perawatan khusus.

Sebagai usaha pelestarian, Agni tengah memesan kotak anti asam di Perpustakaan Nasional, Jakarta, yang nantinya digunakan untuk menyimpan buku warisan Kapitan Tjoa.

Rencananya, dia akan mengirimkan kotak tersebut kepada keluarga Kapitan Tjoa pada awal tahun ini. “Kukirim buat hadiah perayaan Cap Go Meh,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: