Mengenal Lebih Dekat Gambus Selodang: Warisan Budaya Tak Benda Riau

Mengenal Lebih Dekat Gambus Selodang: Warisan Budaya Tak Benda Riau

Gambus Selodang: Warisan Budaya Tak Benda Riau-Kolase by Pagaralampos.com-net

PAGARALAMPOS.COM - Gambus selodang Siak telah ditetapkan sebagai salah satu Warisan Budaya Tak Benda Riau oleh pemerintah pada tahun 2020. 

Alat musik ini khas bagi masyarakat Melayu di Siak, Provinsi Riau, dan memiliki peran penting dalam seni pertunjukan tradisional di area Istana Siak.

Mari kita eksplor lebih dalam tentang keunikan, penggunaan, dan signifikansi gambus selodang ini sebagai bagian dari budaya dan warisan Indonesia.

Mengenal Gambus Selodang Siak

BACA JUGA:Eksplorasi Sejarah Suku Musi Banyuasin, Mengenal Keberagaman Budaya di Sumatera Selatan

Gambus selodang merupakan alat musik tradisional yang menggunakan tujuh dawai, dengan enam dawai ditala secara berpasangan dan satu dawai tunggal sebagai nada paling rendah. 

Berbeda dengan gitar yang memiliki fret, gambus selodang menentukan nada berdasarkan pitch yang dirasakan oleh pemainnya.

Alat musik ini terkenal dengan ukuran yang lebih panjang dan resonator yang lebih tebal, dibuat dengan menggunakan bahan utama dari pohon nangka dan kayu leban yang dilapisi dengan kulit kambing.

Proses Pembuatan dan Karakteristik Fisik

BACA JUGA:Berkedok Demi Kesejahteraan Rakyat! Inilah Ritual Menyimpang Raja Kertanegara

Proses pembuatan gambus selodang dilakukan melalui pahatan dan tarahan oleh pengrajin terampil seperti Tengku Firdaus dari daerah Sungai Apit. 

Ornamen fisiknya terlihat unik dengan bentuk kepala seperti kuda laut, kepala naga, atau burung serindit, sedangkan bagian pemutar dawai sering kali dihias menyerupai buah nipah atau belimbing. 

Bagian ekor gambus ini juga memiliki lekukan khas yang memperkuat karakteristiknya sebagai alat musik tradisional Melayu.

Peran dalam Pertunjukan Seni dan Tradisi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: