Pabrik Baterai Listrik Terbesar se ASEAN Resmi Beroperasi di RI

Pabrik Baterai Listrik Terbesar se ASEAN Resmi Beroperasi di RI

Pabrik Baterai Listrik Terbesar se ASEAN Resmi Beroperasi di RI--

BACA JUGA:Ternyata RI Diam-Diam Ekspor Minyak Mentah, Ini Dia Negara Tujuannya!

Presiden Joko Widodo juga menggarisbawahi pentingnya langkah ini dalam meraih kemandirian dalam industri baterai kendaraan listrik global.

Dalam sambutannya, beliau menegaskan bahwa Indonesia memiliki semua bahan mentah yang diperlukan untuk memproduksi baterai, mulai dari nikel hingga tembaga, dan dengan adanya pabrik ini, Indonesia akan memainkan peran sentral dalam rantai pasok global untuk kendaraan listrik.

"Kita harus menjadi pemain global dalam suplai rantai kendaraan listrik," tandas Presiden Jokowi, menekankan komitmen pemerintah untuk meningkatkan nilai tambah dari sumber daya alam yang dimiliki Indonesia.

Dampak Ekonomi dan Lingkungan

BACA JUGA:Kapolda Sumbar Irjen Suharyono Bongkar Bukti Tak Terbantahkan, Terkait Kasus Afif Maulana

Di samping manfaat ekonomi yang signifikan, peresmian pabrik ini juga mengindikasikan dorongan besar dalam upaya pengurangan emisi karbon melalui adopsi kendaraan ramah lingkungan.

Pabrik baterai listrik di Karawang diharapkan tidak hanya menciptakan lapangan kerja baru, tetapi juga mengangkat standar industri di Indonesia dalam hal teknologi dan inovasi.

Masa Depan Ekosistem Kendaraan Listrik di ASEAN

Menurut International Energy Agency, diperkirakan lebih dari separuh penjualan mobil global akan beralih menjadi mobil listrik pada tahun 2035.

BACA JUGA:Dirjen Aptika Kominfo Semuel Pangerapan Mundur, Imbas Ransomware PDNS

Dengan Indonesia sebagai pangkalan produksi utama di Asia Tenggara, pabrik ini tidak hanya memperkuat kehadiran Hyundai Motor Group di kawasan ini, tetapi juga memberikan dorongan signifikan bagi ekosistem kendaraan listrik di ASEAN secara keseluruhan.

Dengan demikian, peresmian Pabrik Baterai Listrik terbesar di ASEAN di Indonesia tidak hanya mencerminkan kemajuan teknologi dan industri, tetapi juga menjadi landasan yang kokoh bagi masa depan mobilitas berkelanjutan di kawasan ini.

Langkah ini tidak hanya mendukung visi pemerintah untuk memperkuat industri nasional, tetapi juga untuk menghadirkan solusi yang ramah lingkungan dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: