Kapolda Sumbar Irjen Suharyono Bongkar Bukti Tak Terbantahkan, Terkait Kasus Afif Maulana

Kapolda Sumbar Irjen Suharyono Bongkar Bukti Tak Terbantahkan, Terkait Kasus Afif Maulana

Kapolda Sumbar Irjen Suharyono Bongkar Bukti Tak Terbantahkan, Terkait Kasus Afif Maulana--

PAGARALAMPOS.COM - Pada hari Kamis, Kapolda Sumatera Barat, Irjen Suharyono, secara tegas mengungkapkan bukti-bukti yang tak terbantahkan terkait dengan aksi tawuran yang melibatkan Afif Maulana, yang tragisnya ditemukan tewas di Sungai Jembatan Kuranji, Padang.

Irjen Suharyono, dalam konferensi pers yang dilansir oleh tvOne, menjelaskan bahwa pihak kepolisian berhasil mengungkap sejumlah bukti krusial dari ponsel milik Afif Maulana.

Menurut Irjen Suharyono, dari ponsel tersebut ditemukan beberapa foto yang menunjukkan Afif Maulana dengan pedang panjang, yang diduga digunakan untuk persiapan tawuran. 

Selain foto-foto, Irjen Suharyono juga menyebut adanya percakapan melalui WhatsApp antara Afif Maulana dengan seorang temannya bernama Aditya.

BACA JUGA:The Witch Part 2 The Other One, Gadis yang Melarikan Diri dari Laboratorium

Dalam percakapan tersebut, Afif Maulana diduga meminta detail waktu untuk melancarkan serangan tawuran.

"Ini asli dari handphone-nya Afif Maulana yang bisa kami buka hari ini. Ini adalah video tanggal 8 Juni 2024 hari Sabtu," tegasnya.

Irjen Suharyono menjelaskan bahwa berdasarkan bukti yang ada, Afif Maulana dan kelompoknya berencana untuk melakukan serangan terhadap kelompok lain di atas Jembatan Kuranji.

Pihak kepolisian telah mengidentifikasi beberapa nama dari geng yang terlibat dalam rencana tersebut, antara lain Geng Cengkeh Raya, Geng Gaung Allstar, dan Geng Bandar Buat Misteri.

BACA JUGA:Sinopsis Drama Korea Becoming Witch, Dibintangi Lee Yu Ri dan Lee Min Young

"Kami mendapat informasi bahwa mereka berkumpul di rumah Aditya sekitar pukul 01.30 WIB dan bergerak menuju titik pertama di Geng Cengkeh Raya, kemudian bergeser ke kelompok berikutnya dengan total sekitar 25 sepeda motor dan sekitar 50 orang," jelas Irjen Suharyono.

Untuk menghadapi potensi tawuran tersebut, pihak kepolisian Sumbar telah mengerahkan 37 anggota polisi untuk mengamankan situasi di lokasi kejadian.

Namun, Irjen Suharyono juga mengonfirmasi bahwa aksi pengejaran terhadap kelompok tawuran tersebut berlangsung hingga terjadi insiden di atas Jembatan Kuranji. "

Ada dua anggota kami yang menendang sepeda motor yang ditumpangi Aditya dan Afif Maulana. Salah satunya jatuh ke sungai saat mengejar pelaku lainnya," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: