Sejarah Panjang Kelenteng Gondomanan Yogyakarta: Didirikan pada 1846 oleh Masyarakat Tiongkok

Sejarah Panjang Kelenteng Gondomanan Yogyakarta: Didirikan pada 1846 oleh Masyarakat Tiongkok

Kelenteng Gondomanan Yogyakarta-Kolase by Pagaralampos.com-net

BACA JUGA:Menyimpan Cerita Menarik! Inilah 4 Tempat Wisata Sejarah PALI yang Wajib Kamu Kunjungi

Bagian belakang kelenteng digunakan sebagai Vihara Budha Prabha, yang diperuntukkan bagi umat Buddha. 

Sedangkan bagian depan kelenteng digunakan oleh umat Konghucu sebagai tempat ibadah mereka. 

Pembagian ini tidak hanya memperlihatkan toleransi antar agama tetapi juga kekayaan budaya dan spiritual yang ada di Yogyakarta.

Kekayaan Budaya

BACA JUGA:Sebagian Wanita Sparta Punya Dua Suami, Mengupas Kisah Sejarah Yunani Kuno!

Selain menjadi tempat ibadah, Kelenteng Fuk Ling Miau juga mencerminkan kekayaan budaya melalui arsitekturnya yang memikat. 

Pengunjung dapat melihat berbagai elemen budaya Tionghoa yang berpadu harmonis dengan unsur-unsur arsitektur Jawa.

Dari patung-patung dewa hingga ukiran-ukiran halus, setiap detail dalam kelenteng ini membawa makna mendalam dan sejarah panjang yang menghormati tradisi leluhur.

Toleransi Beragama di Yogyakarta

BACA JUGA:Peninggalan Bersejarah Candi Arjuna yang diyakini Miliki Segelintir Kisah Menarik!

Kelenteng Fuk Ling Miau berdiri sebagai bukti nyata dari toleransi beragama yang telah menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat Yogyakarta.

Keraton Yogyakarta, melalui hibah tanah ini, menunjukkan dukungannya terhadap keragaman dan harmoni antar etnis. 

Hingga saat ini, kelenteng ini terus menjadi tempat di mana masyarakat dari berbagai latar belakang dapat beribadah dengan damai dan menghormati satu sama lain.

Warisan Sejarah dan Budaya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: