Penyelundupan Timah di Bangka Belitung, Antara Minim Pengawasan dan Selisih Harga yang Menggiurkan

Penyelundupan Timah di Bangka Belitung, Antara Minim Pengawasan dan Selisih Harga yang Menggiurkan

Penyelundupan Timah di Bangka Belitung, Antara Minim Pengawasan dan Selisih Harga yang Menggiurkan--

PAGARALAMPOS.COM - Penyelundupan timah di Bangka Belitung kembali menjadi sorotan setelah kasus baru terungkap di Pelabuhan Tanjungkalian Mentok, Bangka Barat, pada Kamis (20/6/2024).

Sebanyak 4 ton pasir timah dan balok timah diamankan dari seorang sopir truk yang telah memanipulasi data muatan barang.

Kejadian ini mencerminkan masalah serius dalam pengawasan dan regulasi pertambangan di daerah tersebut.

Latar Belakang Penyelundupan Timah

BACA JUGA:Sinopsis Film Me Time, Petualangan Tidak Terduga Sony Bersama Temannya

Penyelundupan timah di Bangka Belitung kerap terjadi karena beberapa faktor utama.

Salah satunya adalah kelalaian dalam proses pengawasan terhadap aktivitas pertambangan.

Menurut Dwi Haryadi, seorang dosen dari Fakultas Hukum Universitas Bangka Belitung, praktik ini dapat terjadi karena asal-usul izin usaha pertambangan (IUP) yang tidak sesuai prosedur atau tidak memenuhi syarat-syarat yang ditentukan.

Hal ini menciptakan celah bagi para pelaku untuk menjalankan praktik ilegal, seperti yang terjadi dalam kasus terbaru di Pelabuhan Tanjungkalian Mentok.

BACA JUGA:Hellbound Season 2, Kembalinya Jeong-ja dan Jinsu dari Kematian!

Motif Utama: Keuntungan Finansial yang Besar

Motif utama di balik penyelundupan timah adalah keuntungan finansial yang menggiurkan.

Dalam banyak kasus, terdapat perbedaan harga signifikan antara harga jual resmi dan harga pasar gelap.

Dwi Haryadi menjelaskan bahwa ada pihak-pihak tertentu yang sanggup membayar harga lebih tinggi untuk mendapatkan timah ilegal ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: