Artefak 44 Ribu Tahun Ditemukan di Timor Leste, Arkeolog : Jejak Manusia Purba

Artefak 44 Ribu Tahun Ditemukan di Timor Leste, Arkeolog : Jejak Manusia Purba

Patung-patung berisi gambar binatang yang sudah punah seperti walabi berduri dan possum (juga dikenal sebagai posum).

Lanskap Budaya Murujuga secara resmi ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO awal tahun ini.

BACA JUGA:Artefak Kuno Erotika Timur Tengah Berusia 4.000 Tahun, Lebih Tua dari Kamasutra

"Murujuga adalah lanskap bersejarah tempat nenek moyang masyarakat Ngaruda Ngaruri tinggal dan berkembang selama ribuan generasi," kata Kim Wood, CEO Perusahaan Aborigin Murujuga.

“Setiap bagian dari lanskap ini telah dibentuk oleh sejarah, budaya, dan pengetahuan yang menguasai Ngurah [sebuah kata yang berarti ‘tanah’ dalam bahasa gurun Pribumi Barat] selama 50.000 tahun,” lanjutnya.

Namun, beberapa pemilik tradisional telah menyuarakan kekhawatiran bahwa Murujuga dapat menjadi situs warisan Aborigin Australia terbaru yang dirusak atau dihancurkan oleh proyek gas di wilayah tersebut.

Pahatan batu dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO bisa saja dilindungi, namun pemerintah Australia Barat telah membatalkan undang-undang warisan budaya baru yang diperkenalkan tahun lalu untuk melindungi pahatan tersebut.

BACA JUGA:Artefak Nabi Adam Sulit Ditemukan, Ka' bah Bukti Nyata Bertali Dengan Manusia Pertama di Bumi

Hal ini terjadi setelah raksasa pertambangan Rio Tinto menghancurkan reruntuhan berusia 46.000 tahun di Ngarai Juukan, sekitar 1.075 kilometer (668 mil) utara Perth.

Penghancuran tempat perlindungan Lembah Juukan pada Mei 2020 menyebabkan kemarahan luas dan menyebabkan pengunduran diri CEO Rio Tinto.

Laporan pemerintah Australia yang berjudul 'Never Again' merekomendasikan agar raksasa pertambangan memberlakukan moratorium penambangan di wilayah tersebut dan memulihkan situs suci. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: