Retno Marsudi : Ada Upaya Sistematis Israel Habisi Palestina

Retno Marsudi : Ada Upaya Sistematis Israel Habisi Palestina

Foto : Dukungan palestina.-Retno Marsudi : Ada Upaya Sistematis Israel Habisi Palestina-Tempo.co

PAGARALAMPOS.COM - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menduga ada upaya strategis dan sistematis Israel untuk “menghilangkan” Palestina.

Mulai dari melemahnya Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) hingga penghapusan solusi dua negara antara Israel dan Palestina sebagai jalan keluar dari pertempuran.

Berbicara pada kuliah umum bertajuk ``Diplomasi Indonesia untuk Palestina: Fokus pada Rafah'' di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, ia mengatakan UNRWA terus mengalami pelemahan secara sistematis.

Salah satunya adalah dugaan beberapa pegawainya terlibat dalam serangan Hamas.

BACA JUGA:Slovenia Resmi Akui Palestina: Langkah Berani di Tengah Kontroversi

Salah satu upaya untuk melemahkan UNRWA adalah dengan menghentikan bantuan kemanusiaan negara donor kepada UNRWA.

“Khusus dari Amerika,” ujarnya mengutip siaran langsung kanal YouTube Fisipol UGM pada Senin, 3 Juni 2024.

Pada bulan Januari 2024, Israel mendakwa 12 dari 13.000 personel UNRWA di Jalur Gaza. Serangan lintas batas oleh Hamas pada tanggal 7 Oktober 2023 dan serangan Israel selanjutnya terhadap daerah kantong Palestina

Atas desakan Israel, 16 negara, termasuk Amerika Serikat, donor terbesarnya, Selama periode ini, UNRWA menarik dana sebesar $450 juta yang digunakan oleh Palestina. Masih Mengebom Gaza

BACA JUGA:Slovenia Akui Palestina, Menteri Israel Inginkan Parlemen Menolak

Menurut informasi terkini hingga 26 April 2024, United Nations Office of Internal Oversight (OIOS) masih menyelidiki 12 personel yang didakwa, dan tujuh lainnya pada bulan Maret dan April.

Delapan dari 12 karyawan awal masih dalam penyelidikan. Satu kasus dibatalkan karena Israel tidak memberikan bukti yang mendukung klaimnya, namun tiga kasus ditunda karena kurangnya informasi dari Israel.

Dari tujuh kasus tambahan, enam sedang dalam penyelidikan dan satu ditahan menunggu bukti lebih lanjut.

Secara terpisah, penyelidikan independen yang dipimpin oleh mantan Menteri Luar Negeri Perancis Catherine Colonna menyimpulkan bahwa UNRWA lebih netral dibandingkan badan-badan PBB lainnya dan kelompok bantuan serupa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: