Keindahan Sejarah Sungai Ketahun: Mengungkap Pesona Bendungan dan Danau di Rejang
Keindahan Sungai Ketahun dan Keajaiban Bendungan serta Danau di Rejang: Menelusuri Sejarahnya-Foto: net-
PAGARALAMPOS.COM - Di masa lampau, daerah Rejang dan sekitarnya dihuni oleh beberapa tokoh legendaris yang memiliki kekuatan luar biasa.
Di antara mereka adalah "Si Pahit Lidah," yang berkuasa di Rejang, Pagar Alam, dan Palembang, serta "Jago Setahun" yang menguasai Anggut Cawang Lekat.
Jago Setahun memiliki dua saudara, yaitu "Bujang Semamang dalam Bulan," yang berkuasa di Ulu Musi, dan "Tras Benei," yang menjabat sebagai hulubalang di Kutei Jago Setahun.
Keempat tokoh ini terkenal karena kemampuan mereka yang istimewa.
Salah satu contohnya adalah Si Pahit Lidah, yang dapat menjadikan setiap ucapannya menjadi kenyataan.
Wilayah Rejang dilintasi oleh dua sungai besar, yaitu sungai Musi dan sungai Ketahun, yang bersumber dari Pegunungan Bukit Barisan.
Sungai Ketahun memiliki ciri khas dengan muara yang sedikit terbelah karena aliran yang sangat deras.
Hulu Sungai Ketahun terletak berseberangan dengan Hulu Sungai Musi, dan Sungai Ketahun juga memiliki beberapa anak sungai kecil, termasuk Sungai Sulup yang mengalir menuju Desa Babakan Baru di Bermani Ulu Raya.
Suatu hari, keempat tokoh sakti ini berkumpul di Kutei Jago Setahun.
Dalam pertemuan itu, Si Pahit Lidah mengungkapkan niatnya untuk membangun bendungan di Sungai Ketahun, dengan harapan airnya dapat meluap dan merendam wilayah Noak Musei.
Sementara itu, Jago Setahun merencanakan untuk membangun istana megah di Anggut Cawang Lekat, dan Bujang Semamang dalam Bulan serta Tras Benei hanya ingin menguasai daerah tempat tinggal mereka.
Setelah pertemuan, mereka melanjutkan rencana masing-masing. Jago Setahun dan saudara-saudaranya mulai mengumpulkan bahan untuk membangun istana mereka di Cawang Lekat dengan menebang pohon dan memotong kayu di hulu Sungai Sulup.
Namun, beberapa hari kemudian, mereka mengalami bencana yang diduga berkaitan dengan rencana Si Pahit Lidah membangun bendungan.
Khawatir akan dampak yang mungkin terjadi, Jago Setahun dan saudara-saudaranya memutuskan untuk menemui Si Pahit Lidah di Hulu Sungai Ketahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: