Percepat Pengembangan Electromagnerik Railgun, Jepang Gandeng Jerman dan Perancis

Percepat Pengembangan Electromagnerik Railgun, Jepang Gandeng Jerman dan Perancis

Terlepas dari tantangan-tantangan ini, potensi penerapan railgun berkisar dari pertahanan rudal hingga kemampuan serangan jarak jauh.

BACA JUGA:Begini Ketangguhan Jet Tempur KF-21 Boramae, Komponen Pentingnya Dipasok AS, Jerman, Inggirs dan Turki

Kerjasama antara Jepang, Perancis dan Jerman bertujuan untuk mengatasi hambatan-hambatan ini dan membawa teknologi perintis ini lebih dekat ke penerapan praktis.

Selain perjanjian trilateral, Jepang terus bekerja sama dengan negara lain, termasuk Amerika Serikat, untuk memperkuat kemampuan pertahanannya.

Sikap proaktif Jepang dalam kerja sama pertahanan internasional mencerminkan komitmennya dalam mengatasi ancaman yang muncul.

Dan kemajuan teknologi militer khususnya dalam menghadapi ancaman dari Tiongkok dan Korea Utara.

BACA JUGA:Kuburan Bersejarah 6.000 Tahun Berhasil Ditemukan Intel Saat Bangun Pabrik di Jerman

Di Tiongkok, railgun elektromagnetik disebut senjata Gauss. Meriam Gauss dikatakan mampu menembakkan peluru seberat 124 kg dalam waktu kurang dari 0,05 detik dengan kecepatan 700 km/jam.

Para ilmuwan Tiongkok yang terlibat mengklaim bahwa proyektil tersebut dapat mencapai kecepatan sangat tinggi tanpa mengurangi akurasi.

Tiongkok saat ini sedang mengembangkan senjata Gauss yang lebih kuat. Railgun elektromagnetik

buatan China dikatakan mampu mengenai sasaran yang jaraknya lebih dari 100 kilometer dan mempercepat proyektil hingga 3.600 kilometer per jam (hampir Mach 3). (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: