Semua Mata Tertuju pada Rafah: Solidaritas dengan Palestina di Tengah Agresi Israel

Semua Mata Tertuju pada Rafah: Solidaritas dengan Palestina di Tengah Agresi Israel

Semua Mata Tertuju pada Rafah-Kolase by pagaralampos.com-Net

PAGARALAMPOS.COM - Seruan "Semua Mata Tertuju pada Rafah" telah membanjiri berbagai platform media sosial dalam beberapa waktu terakhir, mencerminkan protes global terhadap agresi brutal Israel terhadap kota Rafah, yang terletak di selatan Jalur Gaza Palestina.

Diterjemahkan, "Semua Mata Tertuju pada Rafah" menandakan fokus kolektif pada kota Rafah, yang telah menjadi target utama serangan berkelanjutan Israel.

Rafah berfungsi sebagai kota perbatasan antara Gaza dan Mesir dan baru-baru ini menghadapi agresi militer Israel yang intens. 

Sebagai rumah bagi lebih dari sejuta pengungsi Palestina, Rafah telah menjadi sasaran serangan yang tak kenal lelah, yang mengakibatkan konsekuensi kemanusiaan yang serius.

BACA JUGA:Akui Palestina Negara Otojom, Venezuela Kutuk Genosida Israel

Pada 6 Mei, pasukan militer Israel menyerbu Rafah, merebut kendali perbatasan dari pihak Palestina. Akibatnya, Mesir menutup perbatasan, menghalangi bantuan kemanusiaan dari masuk ke Gaza.

Selama serangan Israel yang berkepanjangan terhadap Gaza sejak 7 Oktober. 

Rafah tetap menjadi satu-satunya pintu gerbang bagi bantuan kemanusiaan internasional untuk mencapai wilayah tersebut, menjadi tempat perlindungan bagi ratusan ribu warga Palestina yang mengungsi akibat bombardir dari utara dan tengah Gaza.

Penutupan Rafah memperparah krisis kemanusiaan bagi warga sipil di Gaza. 

BACA JUGA:Genosida Gaza Kian Menakutkan, Tercatat 35.000 Warga Palestina Tewas

Namun, situasi semakin memburuk ketika Israel menargetkan kamp pengungsian di Rafah pada Minggu, 26 Mei, yang mengakibatkan kematian setidaknya 45 warga Palestina yang tak berdosa dan melukai 200 lainnya akibat kebakaran yang disebabkan serangan udara.

Israel membenarkan serangan tersebut, mengklaim menargetkan kompleks Hamas, yang mengakibatkan kematian dua pejabat senior Hamas.

Komunitas internasional secara luas mengutuk agresi Israel, terutama setelah putusan baru-baru ini oleh Mahkamah Internasional (ICJ) yang memerintahkan Israel untuk menghentikan operasi militernya di Rafah.

Meskipun dikecam secara global, pasukan Israel kembali melakukan serangan terhadap kamp pengungsian di Rafah barat pada Selasa, 28 Mei, yang mengakibatkan kematian 21 warga Palestina. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: