Puputan Badung: Tragedi Perang yang Membawa Kemerdekaan dengan Pengorbanan Nyata
Peristiwa Puputan Badung:-Kolase by pagaralampos.com-Net
Insiden kapal Sri Kumala menjadi salah satu contoh di mana rakyat Bali tetap menjalankan hukum adat tersebut, menyebabkan eskalasi konflik dengan Belanda.
I Gusti Ngurah Made Agung, sang Raja Badung, turun langsung ke medan perang untuk mempertahankan martabat dan kepentingan rakyatnya.
BACA JUGA:Peninggalan Bersejarah Candi Arjuna yang diyakini Miliki Segelintir Kisah Menarik!
BACA JUGA:Sebagian Wanita Sparta Punya Dua Suami, Mengupas Kisah Sejarah Yunani Kuno!
Dalam pertempuran yang berlangsung pada 22 September 1906, sang raja gugur dalam usia yang masih muda, namun keberaniannya dan semangat pengabdian untuk melawan penjajah Belanda tetap diingat dalam sejarah Bali.
Gelar kehormatan "Ida Betara Tjokorda Mantuk Ring Rana" pun disematkan padanya, menggambarkan jasa-jasanya sebagai seorang pahlawan.
Perjuangan sang raja tidaklah sendirian. Ia didukung oleh rakyatnya yang dengan gagah berani turut berperang dalam pertempuran habis-habisan.
BACA JUGA:Eksplorasi Sejarah Suku Musi Banyuasin, Mengenal Keberagaman Budaya di Sumatera Selatan
Meskipun kalah dalam pertempuran, kisah Puputan Badung tetap menjadi simbol perlawanan dan keberanian rakyat Bali terhadap penjajah.
Hari ini, medan pertempuran tersebut diabadikan sebagai area monumen di Denpasar, sebagai penghormatan kepada para pahlawan yang gugur dalam perjuangan tersebut.
Presiden Joko Widodo juga mengangkat sang raja sebagai pahlawan nasional atas jasa-jasanya dalam mempertahankan tanah air dari penjajahan.
Kisah Puputan Badung tidak hanya menjadi bagian dari sejarah Bali, tetapi juga menjadi inspirasi bagi generasi-generasi selanjutnya untuk menghargai nilai-nilai keberanian, pengorbanan, dan semangat juang dalam mempertahankan kemerdekaan dan martabat bangsa.
BACA JUGA:Mengenal Lebih Dekat, Sifat dan Karakter Pandawa Lima dalam Kisah Pewayangan Mahabharata
Meskipun telah berlalu sekian lama, pesan dari peristiwa tersebut tetap relevan dan berharga bagi masyarakat Indonesia saat ini.
Puputan Badung menjadi salah satu momen paling tragis dalam sejarah Bali, di mana rakyat dan sang raja berjuang sampai titik darah penghabisan melawan penjajah Belanda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: