Puputan Badung: Tragedi Perang yang Membawa Kemerdekaan dengan Pengorbanan Nyata

Puputan Badung: Tragedi Perang yang Membawa Kemerdekaan dengan Pengorbanan Nyata

Peristiwa Puputan Badung:-Kolase by pagaralampos.com-Net

PAGARALAMPOS.COMPuputan Badung adalah sebuah peristiwa heroik dalam sejarah Bali yang menggambarkan perjuangan rakyatnya melawan penjajahan Belanda.

Perang ini, yang berlangsung pada awal abad ke-20, menandai pengorbanan besar rakyat Badung dalam mempertahankan kemerdekaan mereka. 

Kisah tragis namun penuh keberanian ini menunjukkan semangat juang dan tekad yang luar biasa, di mana rakyat Bali memilih kematian yang terhormat daripada hidup di bawah penindasan. 

Melalui artikel ini, kita akan mengulas lebih dalam tentang peristiwa Puputan Badung, menyoroti pengorbanan nyata yang membawa kemerdekaan bagi generasi berikutnya.

BACA JUGA:Menyimpan Cerita Menarik! Inilah 4 Tempat Wisata Sejarah PALI yang Wajib Kamu Kunjungi

BACA JUGA:Mengenal Sejarah dan Fakta Menarik Candi Arjuna dengan Situs Bersejarah di Ketinggian 2.093

Kapal Sri Kumala, milik seorang pedagang peranakan Cina, menemui nasib buruk saat melintasi perairan Bali pada tanggal 27 Mei 1904. 

Terdamparnya kapal dagang Belanda di Pantai Sanur, wilayah Kerajaan Badung, menjadi awal dari sebuah konflik besar yang dikenal dengan nama Puputan Badung. 

Meski warga Sanur hanya menjalankan adat tawan karang, yang mengizinkan mereka untuk merampas kapal yang terdampar.

Kejadian tersebut dimanfaatkan oleh Belanda untuk menyerang, merasa bahwa Kerajaan Badung telah melanggar perjanjian.  

BACA JUGA:Batu Ajaib dari Langit? Mengupas Kisah Penemuan Meteorit Maryborough yang Menggemparkan!

BACA JUGA:Berkedok Demi Kesejahteraan Rakyat! Inilah Ritual Menyimpang Raja Kertanegara

Kisah tragis ini dipicu oleh keinginan Belanda untuk menghapus hukum adat tawan karang di Bali, sebuah praktik yang telah berlangsung sejak zaman Bali Kuno. 

Meskipun Kerajaan Badung telah menyepakati penghapusan tawan karang pada tahun 1842, keputusan ini tidak selalu ditaati oleh rakyat yang memegang teguh adat warisan leluhur. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: