Biara Khora Kini di Ubah Menjadi Menjadi Masjid Kariye oleh Pemerintah Turki

Biara Khora Kini di Ubah Menjadi Menjadi Masjid Kariye oleh Pemerintah Turki

Biara Khora Kini di Ubah Menjadi Menjadi Masjid Kariye oleh Pemerintah Turki -Foto: net-

"Hagia Sophia adalah bukti bahwa kita sekarang menduduki kawasan ini. Hagia Sophia ibaratnya adalah pedang penaklukan, hak berkuasa atas Turki," kata orang kepercayaan Erdoan, Numan Kurtulmu, tahun 2020 silam.

BACA JUGA:Menggali Warisan Sejarah, Mengungkap Peran Arya Wiraraja dalam Lamajang Tigang Juru

 

BACA JUGA: Garuda Muda Membuat Bangga, Erick Thohir Banjir Komentar di Instagram Pasca Laga Bersejarah

Sejarah Kekristenan

Nikolaos Uzunolu, Presiden Federasi Universal Yunani Istanbul, menilai tinggi Biara Khora "karena merupakan bangunan terpenting dari era Renaisans terakhir di Kekaisaran Bizantium dan menggambarkan esensi agama Kristen."

Arsitek dan restorator Turki Zeynep Ahunbay menekankan bahwa Khora sangat penting bagi sejarah seni. "Ada banyak bekas bangunan Bizantium di Turki yang rusak akibat gempa bumi dan kemudian dipugar. Namun Anda dapat melihat mosaik di bangunan-bangunan ini tidak terpelihara dengan baik, seperti yang ada di Khora" kata dia.

Ahunbay yakin bahwa corak bangunan tersebut harus dipulihkan sesuai dengan masa lalunya. Namun karya seni kekristenan tidak diharapkan dalam fungsinya sebagai masjid.

BACA JUGA:Jejal Pemukiman Prasejarah, Menjadikanya Kota-Kota Pertama di Dunia

BACA JUGA:Kota Kuno Peninggalan Suku Maya, Jejak Sejarah di Dasar Danau Atitlan

Langkah mundur?

Yunani bersikap berang merespons keputusan Turki. Perdana Menteri Kyriakos Mitsotakis, misalnya, akan terbang ke Ankara pada hari Senin (20/5). Dia mengaku "terganggu" oleh perubahan status tersebut dan ingin menyampaikan ketidakpuasannya kepada Erdoan.

Banyak warga Turki yang juga khawatir dengan perubahan status Biara Khora karena dampaknya terhadap perdamaian antaragama. Uzunolu, contohnya, merujuk pada "Aliansi Peradaban", yang didirikan pada tahun 2006 atas inisiatif Turki dan Spanyol dalam kerangka PBB. "Mengingat inisiatif ini, kepekaan antaragama harus berada pada tingkat tertinggi untuk saling meningkatkan dialog dan toleransi," kata Uzunolu.

Ahunbay melihat keputusan tersebut sebagai bukti betapa pemerintahan AKP telah menyimpang dari gagasan negara sekuler yang digariskan Atatrk. Jika dulu masjid-masjid bekas gereja dialihkan sebagai museum di era sekularisme, sekarang fungsi agama lebih dikedepankan. Ini adalah sebuah langkah mundur. Saya tidak berpikir itu tepat untuk warisan budaya."

BACA JUGA:Asal-Usul Kata Guin5ea yang Menjadi Nama Empat Negara Begini Sejarahnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: