Mariah Al-Qibtiyah: Perjalanan Seorang Wanita Romawi dalam Sejarah Islam

Mariah Al-Qibtiyah: Perjalanan Seorang Wanita Romawi dalam Sejarah Islam-Foto: net -
PAGARALAMPOS.COM - Sepanjang sejarah, perbudakan pernah menjadi bagian dari berbagai peradaban, sering kali disertai perlakuan yang tidak manusiawi.
Namun, ajaran Islam membawa perubahan dengan menekankan perlakuan yang lebih adil dan bermartabat terhadap para budak.
Salah satu kisah yang mencerminkan hal ini adalah perjalanan hidup Mariah Al-Qibtiyah, seorang wanita asal Mesir yang kemudian menjadi istri Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam.
Mariah merupakan hadiah dari Raja Muqawqis, penguasa Mesir, kepada Rasulullah setelah menerima surat dari beliau melalui utusan Hatib bin Balta’ah.
Meskipun Raja Muqawqis tidak menerima ajakan untuk memeluk Islam, ia tetap mengirimkan beberapa hadiah, termasuk Mariah, saudara perempuannya Shirin, dan seorang pria bernama Maburi.
BACA JUGA:Sejarah Gua Harimau: Jejak Peradaban Purba dan Kehidupan Manusia Prasejarah di Sumatera Selatan!
BACA JUGA:Sejarah Museum Manusia Purba Sangiran: Menyingkap Jejak Awal Peradaban di Nusantara!
Dalam perjalanan menuju Madinah, mereka merasakan kesedihan karena harus meninggalkan tanah kelahiran.
Namun, Hatib bin Balta’ah menjelaskan tentang ajaran Islam, yang akhirnya membuat mereka menerima agama ini dengan hati yang ikhlas.
Setibanya di Madinah, Nabi Muhammad mengambil Mariah sebagai istri dan memperlakukannya dengan penuh kasih sayang, tanpa membedakan latar belakangnya. Mariah dikenal memiliki paras yang cantik serta kecerdasan yang luar biasa.
Dari pernikahannya dengan Rasulullah, ia dikaruniai seorang putra bernama Ibrahim.
BACA JUGA:Sejarah Gua Pawon: Jejak Peradaban Manusia Purba di Jawa Barat!
BACA JUGA:Sejarah Gua Leang-Leang: Mengungkap Jejak Kehidupan Manusia Prasejarah di Sulawesi Selatan!
Namun, kebahagiaan tersebut tak berlangsung lama karena Ibrahim meninggal saat masih bayi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: