Harga Tak Kunjung Turun, KSP Panggil Importir Bawang Putih

Harga Tak Kunjung Turun, KSP Panggil Importir Bawang Putih

Harga Tak Kunjung Turun, KSP Panggil Importir Bawang Putih--

PAGARALAMPOS.COM - Kantor Staf Kepresidenan (KSP) telah mengambil langkah tegas dalam menangani kenaikan harga bawang putih yang tak kunjung turun.

Dalam sebuah rapat koordinasi inflasi yang digelar baru-baru ini, Deputi III KSP, Edy Priyono, mengumumkan bahwa pihaknya akan memanggil para importir bawang putih untuk memberikan penjelasan terkait minimnya realisasi impor komoditas tersebut.

Menurut Edy Priyono, kecilnya realisasi impor bawang putih menjadi penyebab utama dari kelangkaan yang terjadi di pasaran.

"Sebagai salah satu tindaklanjut minggu ini atas persetujuan Kemendag, kami akan memanggil importir bawang putih ke Kantor Staf Presiden, kita akan bicara bagaimana caranya realisasi impor cepat," ujarnya dalam rapat tersebut.

BACA JUGA:UU Cipta Kerja 2023 Resmi Disahkan, Berdampak pada Usia Pensiun Karyawan Swasta, Ini Selengkapnya!

BACA JUGA:Antara Dua Pilihan XRP Atau Bitcoin, Peluang Investasi Pasar Bagaimana Pengaruh Inflasi

Selain itu, Edy juga menyoroti perbedaan harga yang signifikan antar daerah.

Ada daerah yang harga bawang putihnya mencapai Rp 70.000 per kilogram (kg), sementara daerah lain hanya di bawah Rp 40.000/kg.

Hal ini menunjukkan adanya masalah distribusi yang perlu segera ditangani.

"Kami akan melihat kemungkinan masalah distribusi. Kami akan mengecek importir ini apakah punya wilayah pemasaran tertentu, atau ada daerah yang tidak ada importirnya, kemudian punya daerah pemasaran di situ. Karena kita mengandalkan impor, sehingga distribusi alirannya harus berjalan dengan baik," jelasnya.

BACA JUGA:PJ Gubernur Sumsel Janjikan Bonus untuk Tim Palembang BSB Setelah Kemenangan Gemilang di Kandang

BACA JUGA:Disebut Partai Seksi, Golkar Jadi Rebutan di Kabupaten Lahat

Selain memanggil importir bawang putih, KSP juga tengah berkoordinasi dengan Badan Pangan Nasional untuk menyusun sanksi administratif bagi importir yang tidak merealisasikan Perizinan Impor (PI) mereka.

"Kita sudah menyampaikan konsen kita, tidak bisa telah memberikan PI, lalu pengusaha seenaknya sendiri kapan mengatur kapan masuknya bawang putih dan sebagainya," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: