Mengenal Eksistensi Masjid Agung Jami' Singaraja, Sejarah Bangunan Rumah Ibadah di Bali
Masjid Agung Jami' Singaraja-Kolase by Pagaralampos.com-net
PAGARALAMPOS.COM – Masjid Agung Jami' Singaraja, salah satu landmark bersejarah di Bali, Indonesia, menawarkan lebih dari sekadar arsitektur yang megah.
Dibangun pada tahun 1811 oleh Raja Singaraja, ini adalah salah satu masjid tertua di Bali dan menjadi simbol penting bagi komunitas Muslim di pulau itu.
Dengan arsitektur yang memukau dan sejarah yang kaya, Masjid Agung Jami' Singaraja menarik ribuan wisatawan setiap tahun untuk mengenal warisan budaya dan agama Bali yang kaya.
Mari kita telusuri lebih jauh tentang eksistensi dan keunikan masjid ini yang memikat.
BACA JUGA:Inilah 6 Rekomendasi Wisata di Aceh yang Miliki Keindahan Menakjubkan
Masjid Agung Jami' Singaraja, sebuah peninggalan bersejarah di Bali, mencerminkan perjalanan Islam di tengah mayoritas Hindu.
Dibangun pada abad ke-19, masjid ini memperkuat keberagaman budaya di Pulau Dewata.
Pembangunan masjid ini dimulai atas dorongan Anak Agung Ngurah Ketut Jelantik Polong, pemimpin Hindu Buleleng yang memberikan dukungan terhadap pembangunan tempat ibadah bagi umat Islam.
Meskipun awalnya terdapat beberapa kendala, seperti pengasingan salah satu tokoh muslim oleh Belanda dan perdebatan mengenai pelaksanaan salat Jumat, masjid ini akhirnya selesai pada tahun 1860.
BACA JUGA:8 Rekomendasi Wisata Pantai Cantik yang Ada di NTB
Masjid Agung Jami' Singaraja tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga simbol kerukunan antaragama di Bali.
Pintu gerbang khas Bali dan mimbar masjid yang dihasilkan menunjukkan harmoni antara budaya Hindu dan Islam.
Dengan luas tanah wakaf hampir 2.000 meter persegi, masjid ini mampu menampung hingga 1.000 jamaah.
Sekarang, masjid ini tetap menjadi pusat kegiatan keagamaan dan pusat budaya bagi masyarakat Bali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: