Kota Benteng Khirbet Qeiyafa, Benarkah Reruntuhan Istana Nabi Daud

Kota Benteng Khirbet Qeiyafa, Benarkah Reruntuhan Istana Nabi Daud

Foto : Situs kota benteng kuno yang menghadap ke Lembah Elah dan berasal dari paruh pertama abad ke-10 SM. (Israel Antiquities Authority)-Kota Benteng Khirbet Qeiyafa, Benarkah Reruntuhan Istana Nabi Daud-National geographic

PAGARALAMPOS.1COM - Arkeolog asal Yerusalem mengungkapkan bahwa mereka telah menemukan dua bangunan yang diduga sebagai kerajaan milik raja tersohor dalam sejarah Islam, Kristen, dan Yahudi. Dialah Sang raja sekaligus Nabi, Daud.

Kesimpulan itu muncul setelah para arkeolog melakukan penggalian di situs yang mereka yakini sebagai benteng kota Yudea di Shaaraim pada 2013.

Shaaraim, kini lebih dikenal sebagai Khirbet Qeiyafa, adalah tempat yang dipercaya sebagai tempat Daud mengalahkan Goliat, seperti yang dikisahkan dalam Alkitab.

Khirbet Qeiyafa adalah situs kota benteng kuno yang menghadap ke Lembah Elah dan berasal dari paruh pertama abad ke-10 SM. Reruntuhan benteng itu ditemukan pada 2007, di dekat kota Beit Shemesh, Israel, 30 km dari Yerusalem.

BACA JUGA:Menakjubkan, Inilah Kuil Udara Avatar Versi Dunia Nyata, Istana Yungbulakang di Tibet

"Hingga saat ini, reruntuhan tersebut adalah bukti terbaik untuk membongkar benteng kota Raja Daud. Penemuan ini adalah bukti tak terbantahkan atas keberadaan pusat otoritas di Yehuda selama masa kepemimpinan Raja Daud," ujar Profesor Yosef Garfinkel dari Hebrew University dan Saar Ganor, pemimpin proyek penggalian.

Khirbet Qeiyafa terletak di puncak sebuah bukit yang berbatasan dengan Lembah Elah di barat daya Yerusalem, demikian ungkap Garfinkel di laman popular-archaeology.

Menurutnya situs ini menjadi lokasi strategis di Kerajaan Yehuda yang alkitabiah, di jalan utama dari Filistia dan dataran pantai ke Yerusalem dan Hebron di daerah perbukitan.

Bahkan sebelum penggalian yang dilakukan Garfinkel dan timnya, pengunjung Khirbet Qeiyafa dapat melihat tembok kota yang besar, setinggi 2-3 meter, yang menutupi puncak bukit. Tembok kota ini membatasi area seluas 2,3 hektare dengan total panjang sekitar 700 meter.

BACA JUGA:Sebab Adanya Benteng-Benteng Jawa, Berdiri karena Ketakutan Hindia Belanda

"Karena topografi lokal," kata Garfinkel, "hanya permukaan luar tembok yang terbuka, bagian dalam terkubur di bawah sisa-sisa arkeologi." Dia mengatakan bahwa bagian dasar temboknya terbuat dari batu cyclopean, beberapa berbobot 4-5 ton.


Foto : Jejak reruntuhan khirbet Qeiyafa.-Kota Benteng Khirbet Qeiyafa, Benarkah Reruntuhan Istana Nabi Daud-National geographic

Sedangkan bagian atasnya dibangun dengan batu berukuran sedang. "Dua gerbang kota sudah tampak sebelum penggalian, satu di selatan dan satu di barat."

Tujuan utama dari penggalian tersebut adalah untuk mengekspos sebagian besar kota Zaman Besi yang secara radiometrik tertanggal akhir abad kesebelas dan awal abad kesepuluh SM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: