Selain Andalas dan Swarnadwipa Cataran Penjelajah Barat Dan Islam Nama Sumatra Dengan Sebutan Ini
Foto : Peta sejarah kedatangan penjelajah barat dan Islam di sumater.-Selain Andalas dan Swarnadwipa Cataran Penjelajah Barat Dan Islam Nama Sumatra Dengan Sebutan Ini-National geographic
Ada juga Samara atau yang diperkirakan sebagai Samarlanga di pantai utara Aceh, dan pernah disambangi Marco Polo selama lima bulan untuk menunggu perubahan musim.
Foto : Catatan sejarah kedatangan penjelajah barat dan Islam di sumater.-Selain Andalas dan Swarnadwipa Cataran Penjelajah Barat Dan Islam Nama Sumatra Dengan Sebutan Ini-National geographic
Kerajaan berikutnya ada Dragoian atau yang diperkirakan sebagai Indragiri di pantai timur, dan Lambri yang dianggap sebagai asal mula nama 'Jambi'.
Terakhir, ada pula Fanfur atau Fansur yang diperkirakan adalah Kampar yang menghasilkan kamper berkualitas dan nilainya sebanding dengan emas.
Marco Polo menggambarkan penduduknya suka mengonsumsi beras dan mengolah minuman keras dari pohon tertentu.
Sekitar dua puluh tahun dari kepulangan Marco Polo ke Italia, seorang pendeta Odorikus dari Pordenone melakukan penjelajahan ke Timur sejak 1318.
Catatannya menceritakan perjalanan 20 hari pelayaran menuju Lamori yang merujuk pada istilah Al-Rami bahasa Arab. Perjalanan selanjutnya menuju ke selatan dan menemukan pulau Jawa.
Penyebutan Sumatra sebagai nama kawasan muncul secara gamblang dalam Al-Rihlah, catatan karya musafir asal Maroko, Ibnu Battutah sekitar 1345.
Menurut Hamka melalui buku Sedjarah Islam di Sumatera pada 1950, Ibnu Battutah menulis Sumathara atau Sumathra karena merujuk pada 'Samudera' pada nama kesultanan yang berdiri di Aceh sekitar abad ke-13.
BACA JUGA:10 Kerajaan Yang Pernah Berdiri Di Pulau Sumatera, No 1 Menguasai Nusantara di Zamanya!
Penjelasan lebih detail terkait orang Sumatra dijelaskan oleh pengalaman Nicolo de Conti dari Italia yang melakukan perjalanan ke Asia pada 1449.
Sepulangnya, ia menyampaikan pada Paus Eugenius IV tentang Sumatra dengan penjelasan yang lebih detil daripada penjelajah sebelumnya.
Nicolo de Conti menyebut pulau itu Sumatra dengan penjelasan nama terdahulunya sebagai Taprobana. Catatannya menyebutkan tanaman lada, buah durian, dan adat-istiadatnya yang khas terkait orang Batech (Batak).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: