Jejak Legiun Berdarah Afrika dalam Jejak Kekaisaran Romawi Kuno, Ternyata Begini Sejarahnya
Pada akhir era kekuasaan Kekaisaran Romawi barat, sebagian besar provinsi di Afrika Utara diromanisasi. Dengan demikian, orang Afrika Romawi menikmati kehidupan yang istimewa tidak seperti Garamantes dan Getuli (dua kota kuno di Afrika Utara).
BACA JUGA:Sejarahnya Mirip Tembok Besar Riongkok, Begin Muasal Tembok Hadrian Peninggalan Romawi
Orang Afrika Romawi beragama Kristen dan berbicara bahasa Latin, yang terdiri dari bahasa Berber dan bahasa Arab Maghrebi —bahasa orang-orang Maroko.
Memasuki abad ke-12, di bawah kekuasaan Almohad —bangsa Arab yang menginvasi ke Afrika Utara— dan karena penaklukan Islam, mereka akhirnya masuk Islam.
Penakluk Muslim mulai berkembang pesat di abad ke- 7. Mereka mengembangkan tiga kelas populasi, Bizantium (Romawi), Afāriqah (Afrika Romawi) dan Barbar –petani Berber.
Pada akhirnya, Kekaisaran Romawi Kuno telah meluaskan pengaruhnya meliputi Afrika, Timur Tengah, dan Eropa, sehingga para legiunnya terdiri atas semua bangsa taklukan ini. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: