Sebab Adanya Benteng-Benteng Jawa, Berdiri karena Ketakutan Hindia Belanda

Sebab Adanya Benteng-Benteng Jawa, Berdiri karena Ketakutan Hindia Belanda

Hans Bonke, arkeolog dan sejarawan Belanda, dalam majalah Vitruvius mengungkapkan bahwa Van den Bosch mewanti-wanti Revolusi Belgia menjadi dalih Inggris untuk datang ke Jawa.

BACA JUGA:Jarang Diketahui! Inilah 4 Fakta Menarik dan Sejarah Benteng Kraton Jogja

Sang Gubernur Jenderal pun menyiapkan tiga tempat di pesisir utara Jawa, yakni Batavia, Semarang, dan Surabaya, sebagai tempat yang memungkinkan armada Inggris berlabuh. Oleh karena itu, Van den Bosch mendirikan benteng pertahanan.

Muhammad Yusuf Efendi, Pengolah Data, Kelompok Kerja Warisan Budaya, dalam buletin Cagar Budaya menjelaskan, benteng-benteng yang dibuat Van den Bosch juga berada di kawasan pedalaman Jawa seperti Ambarawa (Benteng Willem I) dan Gombong (Benteng Van der Wijck).

Van den Bosch mengandalkan rancangan penguraian pertahanan milik Jonkheer Carel van der Wijck, perwira teknisi tempur yang mendapat penghargaan Ksatria Kelas IV dan III Militaire Willems-Orde.

Dari rencana Van der Wijck, benteng-benteng militer Hindia Belanda rencananya dibangun di Bandung, Ngawi, Gombong, dan Melirip.

BACA JUGA:Menjelajahi Maluku Dalam Sejarah Dunia, Pulau Yang Dipenuhi Benteng VOC

Alasan di kawasan pedalaman ini sebagai upaya mencegah gerakan serangan menjepit dari belakang oleh musuh.

Benteng-benteng Hindia di Jawa

Ada delapan benteng yang akan dibangun. Salah satunya yang paling terkenal adalah Benteng Van den Bosch (Benteng Pendem) di Ngawi yang berada di tepi Bengawan Solo dan Bengawan Madiun.

Benteng juga dapat dimanfaatkan sebagai mobilisasi tentara dalam jumlah besar, sekaligus melindungi komoditas tanam paksa dan jalur transportasi.


Foto : Peta wilayah benteng peninggalan Kolonial Hindia Belanda.-Sebab Adanya Benteng-Benteng Jawa, Berdiri karena Ketakutan Hindia Belanda-National geographic

Beberapa benteng sebenarnya sudah dibangun sejak 1818, seperti Benteng Van der Wijck. Yang lain baru dimulai sekitar 1834.

BACA JUGA:Mengenal Penjaga Benteng Terkuat di Ujung Barat Laut Indonesia, Begini Kekuatan Yonif 8 Marinir

Benteng-benteng ini dijadikan pembahasan tentang pertahanan Jawa oleh Van der Wijck ketika menemui Raja Willem I di Belanda. Pembahasan ini diterima ketika ia kembali ke Jawa pada 1837.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: