Nadiem Makarim Putuskan Seragam Sekolah, Ortu Boleh Memilih, Tak Dipaksa!

BACA JUGA:Cek Kesiapan Purna Tugas, Tim MSC Kunjungi Satgas Indo RDB XXXIX-E/Monusco

Beberapa pihak mendukung kebijakan yang lebih fleksibel dan berpihak pada kepentingan siswa, sementara yang lainnya mempertanyakan implementasi dan kontrol terhadap kebijakan ini di tingkat sekolah.

Dyah, seorang ibu dari siswa SD di Jakarta, menyambut baik pernyataan Nadiem ini.

"Saya merasa lega mendengar pernyataan dari Mendikbudristek yang mengutamakan kebebasan dan kenyamanan anak dalam memilih seragam sekolah. Saya berharap kebijakan ini segera diimplementasikan di semua sekolah," ujarnya.

Namun, ada juga yang meragukan efektivitas dari kebijakan ini.

BACA JUGA:Kemdikbud Tetapkan Sanksi Tegas, untuk Kepala Sekolah yang Melanggar Aturan Seragam

Arief, seorang guru di salah satu sekolah di Surabaya, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap potensi penyalahgunaan kebijakan seragam sekolah yang lebih fleksibel.

"Saya khawatir ada sekolah atau vendor seragam yang akan memanfaatkan kebijakan ini untuk kepentingan bisnis mereka sendiri," kata Arief.

Untuk menjawab keraguan ini, Nadiem menekankan pentingnya adanya kontrol dan pengawasan yang ketat terhadap implementasi kebijakan seragam sekolah yang baru.

"Kami akan bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian untuk mengawasi dan mengontrol kualitas serta harga seragam sekolah yang dijual di pasaran," jelasnya.

BACA JUGA:Panglima TNI Gelar Konferensi Pers, Keberhasilan TNI Terjunkan Bantuan ke Palestina

Selain itu, Nadiem juga mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam mengawasi dan melaporkan praktik-praktik yang merugikan siswa dan orang tua terkait seragam sekolah.

"Kami akan membentuk tim khusus yang bertugas untuk menangani dan menindaklanjuti laporan masyarakat terkait isu seragam sekolah," pungkasnya.

Dengan adanya pernyataan tegas dari Mendikbudristek, diharapkan akan ada perubahan positif dalam kebijakan seragam sekolah di Indonesia.

Kebijakan yang lebih fleksibel dan berpihak pada kepentingan siswa dan orang tua tentu saja akan menjadi langkah maju dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Sumber: